CEO Agensi Korea Diperiksa Atas Dugaan Pelecehan Seksual Kepada Trainee Produce 101 Season 2

Industri hiburan entertainment Korea Selatan kembali diguncang kabar kelam soal pelecehan seksual.

Editor: Rina Eviana
perslima.wordpress.com
Ilustrasi: Pelecehan Seksual 

CEO Agensi Korea Diperiksa Atas Dugaan Pelecehan Seksual Kepada Trainee Produce 101 Season 2

TRIBUNJOGJA.COM - Industri hiburan entertainment Korea Selatan kembali diguncang kabar kelam soal pelecehan seksual.

Belakangan industri entertainment Korea Selatan memang memang memiliki rapor buruk tentang permasalahan kasus mengenai pelecehan seksual.

Seperti kasus yang baru-baru ini mencuat.

Drama Korea Romantis, Komedi, hingga Horor, Berikut Daftar Drakor yang Diangkat dari Kisah Webtoon

Dikutip dari laman Soompi, kasus pelecehan seksual kembali terjadi dan menambah rapor merah dari kelamnya industri hiburan negeri ginseng.

Pada Selasa (23/07/2019), Kantor Polisi Gangnam Seoul mengumumkan bahwa salah seorang CEO agensi "A" dan adik perempuannya "B" diduga kuat telah melakukan pelecehan seksual.

Menurut penuturan dari polisi Gangnam, CEO dari agensi tersebut dan adik perempuannya sedang diselidiki terkait dengan tindakan pelecehan seksual

Mereka diduga melakukan tindakan menyentuh peserta pelatihan.

Tindakan tidak senonoh tersebut dilakukan saat acara jamuan makan malam perusahaan setelah menyelesaikan pertunjukan di Tokyo pada bulan September 2018 lalu.

Menurut kabar, beberapa peserta pelatihan tersebut pernah muncul sebagai peserta di acara Produce 101 Season 2 pada tahun 2017.

Pada bulan Januari 2019, para trainee tersebut kemudian mengajukan keluhan terhadap CEO, dan meminta kepada kantor polisi Gangnam Seoul untuk melakukan penyelidikan.

Atas munculnya kasus tersebut, "A" membantah segala kecurigaan dan menyatakan bahwa, "Para peserta pelatihan tidak melaksanakan ketentuan kontrak mereka dan mereka absen tanpa cuti," ujar A.

Setelah dikonfirmasi, pada saat itu sumber dari agensi menyatakan kepada Star News bahwa mereka memang berselisih dengan 10 peserta pelatihan, termasuk juga enam orang dari penggugat atas kontak mereka.

Pihak agensi juga mengatakan bahwa segala tuduhan tersebut tidak benar. 

Sebelumnya industri entertainment Korea mendapatkan sorotan tajam sejak mencuatnya kasus bunuh diri yang menimpa seorang artis yang pernah bermain drama 'Boys Over Flowers' bernama Jang Jayeon.

Dalam kasus tersebut, diduga sejumlah nama penting dari industri entertainment Korea Selatan ikut terlibat.

Pada 7 Maret 2009, Jang Jayeon ditemukan gantung diri di rumahnya.

Kuat dugaan Jang Jayeon mengalami depresi berat akibat tuntutan dari kerasnya industri entertainment di Korea.

Kabarnya, saat dilakukan peyelidikan ditemukan sebuah catatan yang diduga secara sengaja ditinggalkan oleh Jang Jayeon.

Dari catatan tersebut terungkap bahwa Jang Jayeon kerap menerima kekerasan dan penyiksaan dari Managernya sendiri.

Selain itu, terungkap pula bahwa Jang Jayeon dipaksa untuk memuaskan nafsu seksual dari sejumlah nama penting industri Korea seperti, CEO Chosun Journal, Chairman of Lotte, dan beberapa produser stasiun TV.

Banyak orang meyakini, hal tersebutlah yang menyebabkan Jang Jayeon akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Tak hanya kasus Jang Jayeon, masih banyak kasus-kasus pelecehan seksual yang menghantui industri entertainment Korea.(*)

Sumber: GridHot.id
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved