Familia

Cara Orang Tua Menyikapi Saat Anak Meluapkan Emosi di Usia 1-4 Tahun

Tantrum adalah kondisi di mana anak dalam kondisi meluapkan emosi karena tidak sesuai dengan keinginannya

Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Iwan Al Khasni
Thinkstockphotos
ILUSTRASI 

Cara Orang Tua Menyikapi Saat Anak Meluapkan Emosi di Usia 1-4 Tahun
Tips dari dokter Afiarina Dhevianty M.Sc, Sp.A

ILUSTRASI
ILUSTRASI (Thinkstockphotos)

Tantrum adalah kondisi di mana anak dalam kondisi meluapkan emosi karena dipicu oleh hal hal yang menurut si anak tidak sesuai dengan keinginannya.

Sebagian besar orang tua pernah mengalami di mana anak mereka tantrum.

Salah satunya adalah Kurnianingrum, ibu dua anak yang berprofesi sebagai seorang guru ini beberapa kali berada dalam kondisi di mana anaknya mengalami tantrum. Ketika anaknya tantrum, Kurnia berusaha menenangkan anaknya dengan memenuhi permintaan si anak.

Afla, anak kedua Kurnia yang baru berumur 3 tahun terbilang tidak sering tapi pernah beberapa kali tantrum di tempat umum, salah satunya ketika berada di pusat perbelanjaan.

Awalnya ia juga sempat bingung dan pernah mencoba menegur si anak, namun si anak justru semakin menjadi.

"Kalau pas tantrum malah tambah ngambek kalau kita orang tua atau kakaknya menegur. Kalau dibiarkan malah cepat reda. Jadi saya biarkan si anak meskipun guling guling dilantai, baru setelah reda saya gendong dan ajak ngomong," kata Kurnia.

Senada diungkapkan oleh Astri, ibu satu anak yang bekerja di sebuah bank ini bahkan pernah merasa bersalah lantaran terlalu keras menegur si anak yang kala itu tantrum di mall. Si anak berteriak lantaran permintaannya untuk bermain ditolak.

Saat itu, diceritakan Astri, si Aurel yang berusia 3 tahun meminta masih tetap bermain padahal jam operasional mall sudah hampir selesai.

Si anak kemudian menangis sejadinya dan berlarian sambil berteriak.

"Ya kan spontan ada rasa malu kan,aku bentak,tapi aku lalu minta maaf, kupeluk terus diam. Rupanya anak kondisi sudah lelah dan mengantuk makanya rewel," kata Astri.

Pengalaman lain diungkapkan oleh Soni, bapak satu anak ini pernah dalam kondisi menghadapi anak yang tantrum di rumah, sementara istrinya tugas keluar kota.

Soni pun sempat bingung harus berbuat apa lantaran si anak benar benar menangis melempar mainan dan sesekali berteriak.

" Karena ngga tahu harus ngapain, akhirnya saya diamkan saja saya alihkan aktivitas lain. Waktu itu saya memperbaiki sepeda anak akhirnya anak mau ikut memperbaiki sepedanya," kata Soni.

Beri Anak Waktu Meluapkan Emosi

Menurut dokter Afiarina Dhevianty M.Sc, Sp.A, ketika menangani anak yang sedang tantrum, sebaiknya orang tua memberi waktu kepada si anak untuk meluapkan apa yang tidak sesuai dengan keinginannya.

Dokter Afin memberi istilah memberikan time out bagi si anak.

Ketika orang tua menegur atau bahkan hanya sekedar melihat saja, justru bakal menambah anak semakin menjadi lantaran merasa tidak diberi kesempatan meluapkan kekesalannya.

Bila tantrum terjadi di tempat umum,bisa mengajak anak ke tempat yang agak sepi.

Memberikan waktu anak meluapkan emosinya tersebut dalam catatan, si anak tak membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

"Tantrum ini wajar terjadi pada anak usia 1 hingga 4 tahun maksimal. Durasi tantrum ini juga maksimal 15 menit dan tak lebih dari 5 kali dalam sehari. Kemudian mood kembali membaik setelah tantrum,"

"Di luar itu berarti ada kondisi yang tidak wajar dan orang tua sebaiknya berkonsultasi dengan dokter,"ujar dokter yang salah satunya praktek di Rumah Sakit Sadewa Yogyakarta.

Beragam hal bisa membuat anak tantrum kata dokter Afin.

Di antaranya,anak sudah lelah,mengantuk atau lapar. Secara umum, anak enggan melakukan apa yang ia tak sukaiatau disuruh berhenti melakukan kegiatan yang ia suka.

Ketika anak tantrum sebaiknya juga menghindari menuruti kehendak anak yang justru membuat si anak memiliki alasan untuk berbuat sesuka hatinya.

Menurut dokter Afin, orang tua juga harus konsisten dengan misalnya memberi sekedar pujian ketika anak berbuat baik.

"Pola asuh orang tua juga bisa menjadi penyebab anak tantrum,"

"Pada dasarnya tantrum ini adalah fase di mana anak belum bisa secara verbal mengungkapkan yang tak sesuai kemauannya sehingga ia mengekspresikan dengan beragam cara," imbuh dokter Afin. ( Tribunjogja.com | Yudha Kristiawan )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved