Fakta dan Mitos seputar Kebiasaan Mencuci Celana Jins
Apakah benar pakaian jins tak memerlukan sabun dan air untuk membuatnya menjadi segar kembali? Berikut ini fakta dan mitos mencuci jins
TRIBUNJOGJA.COM - Seorang petinggi di perusahaan yang memproduksi celana jins mengaku tak pernah mencuci celana jinsnya.
Pernyataan yang menghebohkan ini diungkapkan CEO di Levi Strauss & Co, Chip Bergh.
Bergh memang mengaku mengenakan celana jins yang sudah 10 tahun tak pernah dicuci.
• Tragis, Pelaku Unggah Pembunuhan Selebgram Bianca Devins
Tapi, apakah kita pun harus sepenuhnya percaya dan lalu mengikuti tips sang CEO?
Apakah benar pakaian jins yang kita miliki tak memerlukan sabun dan air untuk membuatnya menjadi segar kembali?
Oh iya, satu lagi, apakah memasukkan celana jins ke dalam freezer memang terbukti ampuh?
Nah, dalam artikel ini akan dikupas tuntas mengenai semua pertanyaan di atas, lewat pendapat para ahli.
1. Kapan harus mencuci jins?
Berbeda dengan pendapat Bergh, pakaian jins membutuhkan proses pencucian, untuk menghilangkan bakteri dan bau yang menempel.
Setidaknya pandangan itu diutarakan Veronica Black, seorang fashion director dari layanan personal styling, Dailylook.
Black merekomendasikan pencucian jins setelah 2-3 kali pemakaian, dan masih mungkin diperpanjang hingga 4-5 kali pemakaian. Durasi itu masih relatif oke menurut Black.
Namun memang, yang perlu diingat adalah jangan terlalu berlebihan dalam mencuci jins, karena akan mengurangi umur pakainya.
Nah, jika kamu memiliki celana jins skinny yang agak mengendur setelah 1-2 kali pemakaian, tapi belum terlalu kotor, maka tak perlu mencucinya agar kembali kencang.
Cukup semprotkan air yang dicampur dengan 10 tetes minyak esensial lavender misalnya, lalu masukkan ke dalam pengering pakaianan selama 10 menit, agar material jins kembali mengencang.