Tak Boleh Ada Plonco dan Perundungan pada Kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah di Yogyakarta
Budi menegaskan, tidak boleh ada kegiatan yang mengarah pada perploncoan, perundungan maupun intimidasi
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) harus diisi dengan kegiatan yang relevan dengan pendidikan.
Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Budi Santoso Asrori.
Ia mengatakan, kegiatan PLS di Kota Yogyakarta dapat diisi dengan kegiatan bermanfaat, misalnya dengan mengunjungi fasilitas publik.
"Kita menyarankan agar anak mengunjungi fasilitas publik yang ada di Kota Yogyakarta, ke museum, tempat bersejarah supaya lebih mengenal lingkungan," ujarnya, Senin (8/7/2019).
Budi menegaskan, tidak boleh ada kegiatan yang mengarah pada perploncoan, perundungan maupun intimidasi baik fisik maupun psikis.
Selain itu, kegiatan PLS juga tidak boleh meminta para siswa untuk mencari barang-barang yang rumit.
"Pokoknya yang aneh-aneh kita larang. Memberikan hukuman yang tidak mendidk juga dilarang. Kalau membuat tonti (peleton inti) di luar PLS ini. Untuk meminimalkan terjadinya perundungan," lanjutnya.
Terpisah, Waka Kesiswaan SMPN 6 Yogyakarta, Widawati, menyampaikan kegiatan PLS di SMPN 6 Yogyakarta akan diisi dengan kunjungan budaya ke Keraton Yogyakarta dan kunjungan sains ke Taman Pintar Yogyakarta.
"Siswa juga akan melihat dan mencatat dari hasil kunjungan itu. Di Taman Pintar mereka akan melihat wahana baru pengelolaan sampah," kata dia. (*)