Pesona Punggung Naga Gunung Piramid yang Bikin Pendaki Lupa Bisa Pulang Tinggal Nama

Batu Langgar Keramat dan Pesona Punggung Naga Gunung Piramid yang Bikin Pendaki Lupa Bisa Pulang Tinggal Nama

@bondowosoexplorer
Batu Langgar di Gunung Piramid 

Batu Langgar Keramat dan Pesona Punggung Naga Gunung Piramid yang Bikin Pendaki Lupa Bisa Pulang Tinggal Nama

TRIBUNJOGJA.COM - Jenazah Thoriq yang mendaki Gunung Piramid, Bondowoso, Jawa Timur ditemukan oleh tim pencari.

Jenazah pendaki Thoriq ini ditemukan di sebuah lokasi yang dinamakan Punggung Naga Gunung Piramid.

Pendaki Thoriq sendiri dinyatakan hilang di gunung Piramid pada Senin 24 Juni 2019 lalu.

Jenazah Thoriq temukan tersangkut di batang pohon setelah 12 hari pencarian atau tepatnya pada Jumat (5/7/2019) sore.

Sebelum peristiwa hilangnya Thoriq, nama Gunung Piramid mungkin terdengar asing.

Namun gunung ini sebenarnya jadi buruan para pendaki karena pemandangan alamnya sangat menakjubkan.

Bagi mereka yang ingin mendaki Gunung Piramid, sangat disarankan melakukannya pada siang hari.

Ini karena gunung Piramid memiliki kemiringan yang sangat ekstrem. Sisi kiri dan kanan gunung ini adalah jurang yang sangat curam.

Bentuknya yang mirip piramida hingga membuat gunung ini disebut Gunung Piramid.

Selain Gunung Piramid terdapat beberapa gunung lain yang juga berbentuk piramid. Antara lain Gunung Padang yang terletak di Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat, ini juga disebut sebagai gunung piramida.

Selain Gunung Padang, Gunung Sadahurip juga berbentuk piramid. Lokasinya berada di Garut, Jawa Barat. Gunung ini berbentuk limas segi lima yang sangat indah.

Gunung Dua Saudara di Bitung, sulawesi Utara, juga disebut gunung berbentuk piramid.

Sama seperti gunung-gunung lainya,
Gunung Piramid juga menyimpan mitos dan misteri.

Satu tempat yang dianggap keramat oleh warga sekitar adalah batu langgar. Batu langgar ini terletak di area sebelum camping ground.

Batu langgar ini bentuknya berupa batu besar. Warga sekitar selalu mengingatkan para pendaki untuk selalu menjaga tata krama.

Warga sekitar juga kerap mengingatkan kepada para pendaki Gunung Piramid untuk tidak mengambil apapun ketika mendaki Gunung Piramid.

Terutama jangan pernah mengambil buah, karena konon jika mereka mengambil tidak akan kembali.

Seorang pendaki asal Desa Kembang, Dusun Salak, Tlogosari, Bondowoso, Jawa Timur, Rachmawati berbagi cerita tentang pengalamannya mendaki Gunung Piramid.

Ia mengatakan, Piramid terkenal dengan trek yang menantang, meski tak terlalu tinggi.

Rachmawati, yang biasa disapa Rara, mengatakan, ia mendaki Gunung Piramid bersama teman-temannya pada 9 September 2018.

Rara mengisahkan, pemandangan di Gunung Piramid sangat indah, dan membuat siapa saja yang menyambanginya ingin berlama-lama di sana.

“Bagus banget. Rasanya saya ingin berlama-lama dan kembali lagi dan lagi ke Gunung Piramid,” kata Rara, yang pernah mendaki sejumlah gunung.

Ketika itu kami berlima kaget dengan trek yang disuguhkan karena di pikiran kami saat itu Gunung Piramid tidak begitu tinggi hanya sekitar 1.521 meter di atas permukaan laut (mdpl). Ternyata kanan kiri jurang, yang jika salah melangkah bisa-bisa kami hanya kembali nama,” cerita dia.

Lokasi Gunung Piramid berada di tengah, diapit Gunung Salak, Gunung Kerincing, dan Gunung Saeng.

Dari gunung ini, pemandangan pegunungan lain di sekitarnya terlihat elok.

Sebelum mencapai puncak Gunung Piramid, pendaki harus melalui "punggung naga", lokasi yang dianggap berbahaya lantaran kemiringannya yang ekstrem dan jalur sempit.

Menuju "punggungan" ini, terdapat sebuah campground yang hanya bisa memuat satu tenda.

Menurut Rara, dari campground ini pemandangan sudah terlihat sangat indah. Akan tetapi, terlihat lebih indah jika disaksikan dari "punggung naga".

“Dari campground pemandangan udah lumayan bagus, cuma lebih bagus lagi kalau sudah memasuki jalur punggung naga. Benar-benar surga tersembunyi,” papar dia.

Dari pengalamannya itu, Rara mengingatkan agar para pendaki yang ingin mendaki Gunung Piramid agar selalu waspada dan membawa alat-alat yang memadai.

“Keep safety dan bawa alat-alat memadai, serta ajak teman yang berpengalaman sekaligus bertanggung jawab atas satu sama lain,” kata Rara. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved