Skuat PSIM Diliburkan, Ini Penjelasan Coach Vlado dan Manajer Tim
Vlado, sapaan akrab Vujovic, berharap para pemainnya memanfaatkan masa libur untuk rehat.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pelatih PSIM Yogyakarta, Vladimir Vujovic, langsung memberikan libur kepada skuat besutannya, setelah mengalami kekalahan 1-2 dari Persik Kediri pada matchday 3 Liga 2 2019 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Senin (1/7/2019) lalu.
Pelatih asal Montenegro ini memberikan libur pada Cristian Gonzales dan kolega selama empat hari, dan rencananya akan kembali berkumpul, Sabtu (6/7/2019), untuk menjalani sesi latihan.
Vlado, sapaan akrab Vujovic, berharap para pemainnya memanfaatkan masa libur untuk rehat.
Apalagi mereka baru saja menjalani tiga partai berat, tur Kalimantan kontra Persiba dan Mitra Kukar serta satu partai kandang lawan Persik Kediri.
"No libur. Just day off. What is normally when u play on 14 July? And something wrong with that?," ujar Vlado singkat melalui pesan whatsapp kepada Tribunjogja.com, Kamis (4/7/2019).
Sekadar informasi, PSIM Yogyakarta memiliki jeda panjang yaitu dua pekan sebelum kembali melakoni partai kandang pekan keempat Liga 2 2019 lawan PSBS Biak, Minggu (14/7/2019) mendatang.
Adapun dari tiga partai yang telah dilakoni, PSIM Yogyakarta mencatatkan sekali kemenaangan saat jumpa Persiba serta menuai dua kekalahan lawan Mitra Kukar dan Persik Kediri.
Sementara itu, manajer PSIM Yogyakarta, Effendi Syahputra, mengatakan libur empat hari diberikan pelatih kepada pemain utnuk menghindari kejenuhan serta mengembalikan kembali kondisi fisik dan mental pascamelakoni tiga partai berat.
"Head coach merasa perlu memberikan libur untuk menghindari kejenuhan.
Jadi dalam 10 hari ada 3 pertandingan berturut-turut yang mengurus fisik dan mental pemain," kata Effendi.
"Dikarenakan game berikutnya baru akan digelar 14 Juli 2019, maka pemain diberi waktu istirahat sekaligus evaluasi game plan," imbuhnya.
Mengenai dua hasil minor yang dituai Laskar Mataram di awal musim, eks CEO Bogor FC ini pun turut angkat suara.
"Berkaca musim lalu, 3 pertandingan pertama PSIM juga jelek, 2 point masih meraba-raba, mestinya ada hal yang perlu dicermati dahulu. Apa penyebab tidak berjalannya game plan nya di lapangan," kata Effendi.
"Persoalan komunikasi saja mungkin, karena apa yang diterapkan pada saat latihan berbeda ketika di lapangan. Ini yang mesti kita cari titik temunya. Tapi tentu kita tidak bisa mejadikannya alasan pembenar kita kalah. Kalah tetap kalah. Kalau evaluasi harus menjadi jalan PSIM lebih baik ke depan, maka semua anggota tim siap dievaluasi," pungkasnya. (*)