Siaran Pers

WMP dan Dinkes Kota Jogja Adakan Panggung Gembira Peringati Hari Dengue se-ASEAN

WMP dan Dinkes Kota Yogyakarta Adakan Panggung Gembira Sehat Agawe Mulyo dalam rangka Peringati Hari Dengue se-ASEAN

Editor: Mona Kriesdinar
IST
WMP dan Dinkes Kota Jogja Adakan Panggung Gembira Peringati Hari Dengue se-ASEAN 

WMP dan Dinkes Kota Jogja Adakan Panggung Gembira Peringati Hari Dengue se-ASEAN

TRIBUNJOGJA.COM - World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta mengadakan Panggung Gembira Sehat Agawe Mulyo. Panggung yang terbuka untuk umum itu akan diadakan pada Car Free Day (CFD) Jogja Kreatif di Jalan Sudirman, Minggu, 30 Juni 2019. Acara tersebut merupakan penutup rangkaian acara yang diadakan untuk memperingati Hari Dengue se-ASEAN (ASEAN Dengue Day) 2019 yang jatuh tiap 15 Juni.

Salah satu agenda pada panggung gembira tersebut adalah penyerahan hadiah lomba Goyang Gayeng Sehat Agawe Mulyo. Lomba yang menyasar seluruh lapisan masyarakat di Yogyakarta itu telah dimulai sejak 3 Juni yang lalu. WMP Yogyakarta telah menciptakan jingle sederhana bertema DBD. Masyarakat diajak untuk menuangkan kreatifitasnya dalam tarian untuk mengiringi jingle tersebut lalu mengunggahnya di media sosial.

“Total hadiah 12 juta rupiah akan kami serahkan kepada pemenang pada panggung gembira tersebut,” ungkap Dedik Helmy Yusdiana, Ketua Panitia Lomba.

Selain hadiah untuk pemenang lomba, pihaknya juga menyediakan doorprize dengan nilai total lebih dari 5 juta rupiah. “Doorprize tersebut untuk pengunjung Panggung Hiburan yang beruntung,” jelas Yusdi, panggilan akrabnya.

Kemudian, untuk lebih memeriahkan suasana, Penggung Hiburan akan dihiasi aneka hiburan. “Akan ada live music,” beber Yusdi.

Selain itu, pemenang lomba tiap kategori akan menunjukkan karyanya di sela-sela acara yang akan dipandu oleh pembawa acara Ofixokefix. “Dan sesuai tema, pengunjung juga akan diajak untuk bergoyang Zumba dan bergerak bersama MixLine Dance,” lanjut Yusdi. Pihaknya telah bekerjasama dengan instruktur professional di bidangnya.

Sementara itu, hiburan lain akan tersebar di arena CFD. WMP Yogyakarta akan mendirikan laboratorium mini yang memungkinkan pengunjung mengamati sample nyamuk, baik hidup maupun mati, telur, larva dan pupa. Edukasi lain tentang DBD akan disajikan melalui beragam permainan seperti kuis cari kata dan Wireloop.

Permainan yang disebut terakhir akan dibawakan oleh Wolly, maskot WMP Yogyakarta yang mengenakan kostum nyamuk. Melalui gelaran ini, WMP Yogyakarta ingin bergembira bersama warga Yogyakarta yang telah mendukung penelitian selama ini.

Meski dilaksanakan di pagi hari, pengunjung tidak perlu menghawatirkan sarapan pagi. “Akan ada sarapan dan kopi gratis,” jelas Ojik, staf Tribun Jogja yang senantiasa berkoordinasi dengan WMP Yogyakarta dalam penyelenggaraan CFD ke-66 tersebut.

Aneka menu khas CFD pun dapat dinikmati pada beberapa food truck yang telah mengkonfirmasi keikutsertaannya.

Peneliti Utama WMP Yogyakarta, Prof Adi Utarini, menyampaikan bahwa momentum ASEAN Dengue Day tahun ini sangat membahagiakannya. Ia bersama tim peneliti yang memulai penelitian sejak 2011 telah mendapat hasil midterm studi implementasi teknologi Aedes aegypti ber-Wolbachia untuk pengendalian DBD di Yogyakarta. Wolbachia terbukti mengurangi 74 persen kasus DBD di sebagian wilayah penelitian di Kota Yogyakarta.

“Hasil ini merupakan bukti awal bahwa Wolbachia potensial mengendalikan DBD,” urai Uut, panggilan akrabnya.

Meski demikian, penelitian masih akan terus berlangsung hingga mendapat hasil akhir. Ia tetap mengharapkan peran serta masyarakat dan pemangku kepentingan terkait untuk mensukseskan penelitian dan membebaskan Indonesia dari DBD.

Informasi Tambahan:

1. Penelitian WMP Yogyakarta (sebelumnya bernama Eliminate Dengue Project-EDP Yogya) merupakan penelitian yang dilaksanakan oleh Pusat Kedokteran Tropis (PKT) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan dukungan penuh pendanaan dari Yayasan Tahija bekerja sama dengan WMP Global.

2. WMP Yogyakarta telah selesai melakukan peletakan 8.000 ember berisi telur Ae. aegypti ber-Wolbachia di wilayah penelitian pada akhir 2017. Peletakan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan di seluruh wilayah di Kecamatan Tegalrejo dan Wirobrajan. Sedangkan tahap kedua dilakukan di 38 kelurahan dan desa di Kota Yogyakarta dan Kab. Bantul. WMP Yogyakarta membagi wilayah tersebut menjadi 12 wilayah intervensi (dititipi ember) dan 12 wilayah pembanding (tidak dititipi ember).

3. Saat ini WMP Yogyakarta masih melakukan pemantauan Wolbachia di wilayah penelitian. Selain itu, studi dampak juga dilakukan dengan mendata pasien demam yang berobat di 18 Puskesmas di Kota Yogyakarta. Selanjutnya, pasien demam yang bersedia terlibat dalam penelitian didata dan diambil sampel darahnya untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium WMP Yogyakarta.

Untuk Informasi Lebih Lanjut :

World Mosquito Program Yogyakarta
Gedung Pusat Antar Universitas (PAU) Jl. Teknika Utara Barek, Yogyakarta 55281
Email : wmp-yogya@worldmosquito.org
Phone : 0822 20000 385
Website : www.wmpyogyakarta.org
Facebook : World Mosquito Program Yogyakarta
Instagram : wmpyogyakarta

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved