Tak Hanya di Dieng, Embun Beku Juga Ada di Bromo dan Semeru
Selain di Dieng, fenomena embun beku di kawasan Gunung Bromo dan Semeru masih berlangsung. Embun yang membentuk es itu masih dijumpai di Ranupani
Tak Hanya di Dieng, Embun Beku Juga Ada di Bromo dan Semeru
TRIBUNJOGJA.com - Suhu udara di Gunung Lawu, Kabupaten Magetan dilaporkan berada di bawah titik beku, tepatnya -3 derajat celcius.
Pengelola pendakian ke puncak Gunung Lawu melalui jalur klasik Singo Langu pun meminta pendaki untuk berhati-hati selama cuaca ekstrem beberapa hari terakhir.
Tono, salah satu pengelola pendakian ke puncak Gunung Lawu melalui jalur Singo Langu mengatakan, sejumlah pendaki melaporkan suhu di puncak Gunung Lawu bisa mencapai minus 3 derajat celsius.
“Ada yang menginfokan jika suhu di puncak mencapai minus 3 derajat. Kalau di sini (Singo Langu) kemarin suhunya 9 derajat celcius,” ujarnya di pos pendakian Singo Langu kepada KOMPAS.com, Senin (24/06/2019).
Situasi serupa terjadi di Kawasan dataran tinggi Dieng yang tengah dilanda suhu udara dingin selama beberapa waktu terakhir.
Bahkan pada Senin (24/6/2019) pagi, suhu dingin di Dieng tercatat minus 11 derajat celcius.
Suhu minus 11 derajat celcius tersebut merupakan yang terendah dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
fenomena 'bun upas' atau embun beku pun bisa dengan ditemukan di kawasan dataran tinggi Dieng.
Selain di Dieng, fenomena frost atau embun beku di kawasan Gunung Bromo dan Semeru masih berlangsung.
Embun yang membentuk es itu masih dijumpai di Ranupani, Cemoro Lawang dan Penanjakan.
Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas pada Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Sarif Hidayat mengatakan, embun beku itu menarik perhatian pengunjung.
Sejumlah pengunjung banyak yang tertarik untuk mengabadikan fenomena tersebut.
"Beberapa wisatawan memang tertarik dengan fenomena frost karena momen langka atau eksotik. Jadi diabadikan dengan selfie atau video," katanya kepada Kompas.com, Selasa (25/6/2019).
Karena itu, Sarif mengatakan adanya embun beku itu menyumbang pada peningkatan jumlah kunjungan wisata.
Dikatakannya, pada Bulan Mei jumlah kunjungan ke Bromo dan Semeru sebanyak 53.868 orang. Terdiri dari 52.120 orang wisatawan nusantara dan 1.748 orang wisatawan mancanegara.
Sedangkan, data sementara pada Bulan Juni hingga Senin tanggal 24, jumlah kunjungan sudah mencapai sekitar 83.000 untuk wisatawan nusantara dan sekitar 1.100 untuk wisatawan mancanegara.
"Kalau ada kaitan tidaknya dengan naiknya kunjungan, saya kira mungkin juga ada pengaruhnya. Selain juga karena musim liburan," katanya.
Suhu sentuh 0 derajat celsius
Embun beku di kawasan Gunung Bromo dan Semeru pertama kali ditemukan di Ranupani pada 16 Juni. Suhu di kawasan itu mencapai rata-rata 2 hingga 8 derajat celsius.
Lalu pada 17 Juni, embun beku juga ditemukan di Cemoro Lawang.
Suhu di kawasan itu berkisar pada 10 hingga 12 derajat celsius pada siang hari.
Pada 18 Juni, embun beku juga ditemukan di Penanjakan. Suhu di Penanjakan mencapai 5 hingga 10 derajat celsius.
Jika malam hari, suhu di puncak bukit yang biasanya dijadikan tempat melihat matahari terbit itu menyentuh 0 derajat celsius. (*)
==
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Momen Langka, Embun Beku di Bromo dan Semeru Diburu Wisatawan"