Wali Kota Yogya dan Sri Sultan HB X Restui PSIM Gunakan Stadion Mandala Krida
Wali Kota Yogyakarta dan Sri Sultan Hamengku Buwono X beri restu PSIM gunakan stadion Mandala Krida
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
Wali Kota Yogyakarta dan Sri Sultan Hamengku Buwono X beri restu PSIM menggunakan stadion Mandala Krida Yogyakarta.
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PSIM Yogyakarta dipastikan sudah bisa menggunakan stadion Mandala Krida dalam Liga 2 musim 2019.
Kepastian tersebut disampaikan langsung oleh wali kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti.
Wali Kota Yogyakarta juga menyebut Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, juga telah memberikan restunya.
"Ngarsa dalem berpesan kepada suporter untuk menghentikan pertikaian. Ini momentum mambawa nama baik PSIM dan Jogja berbuat banyak di sepakbola," katanya, saat peluncuran tim dan jersey resmi PSIM, Selasa (18/6/2019).
• Usung Spirit of 2005, PSIM Yogyakarta Resmi Rilis Skuat dan Jersey Terbarunya di Liga 2 2019
• PSIM Yogyakarta Dapuk Cristian Gonzales Jadi Kapten
• PSIM Yogyakarta Gelar Doa Bersama Awali Perjuangan di Liga 2 2019
Haryadi Suyuti cukup yakin musim ini Laskar Mataram bisa promosi ke Liga 1.
Menurutnya, hal tersebut bukanlah pepesan kosong.
Karena bila ditilik sejarahnya, PSIM Yogyakarta merupakan klub yang memiliki sejarah panjang dalam persepakbolaan Indonesia.
"Peluncuran PSIM reborn menandakan perdamaian di antara suporter," katanya.

Seperti diketahui, pada kompetisi Liga 2 musim lalu, PSIM harus 'mengungsi' ke Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul.
Hal itu lantaran Stadion Mandala Krida tengah direnovasi dan tak bisa digunakan Laskar Mataram untuk homebase.
Namun kini, Stadion Mandala Krida sudah selesai direnovasi dan siap kembali digunakan PSIM untuk menggelar laga kandang di Liga 2 musim 2019.

Musim ini Laskar Mataram berkekuatan 28 pemain dengan diperkuat dua pemain naturalisasi berlabel bintang, yakni Cristian Gonzales dan Raphael Maitimo.
Bukti keseriusan target promosi ke Liga 1, manajemen juga menggandeng juru taktik timnas Indonesia U-23, Indra Sjafri sebagai konsultan dengan fokus pada pembinaan usia muda.
Spirit of 2005
Selain memperkenalkan seluruh penggawanya, PSIM Yogyakarta sekaligus memperlihatkan deretan jersey yang hendak dikenakan, untuk mengarungi Liga 2 musim ini.
Yakni, jersey home berwana biru, away berwarna putih, kemudian tiga jersey untuk penjaga gawang yang terdiri dari ungu, oranye, dan abu-abu.
• Ikat Kontrak 4 Pemain, Skuat PSIM Yogyakarta Komplet
• Akhir Pekan Ini, Persiba Balikpapan vs PSIM Yogyakarta Dijadwalkan Jadi Laga Pembuka Liga 2 2019
• Ini Alasan Coach Indra Sjafri Bersedia Jadi Konsultan Pembinaan Usia Dini PSIM Yogyakarta
Semua jersey yang dirilis begitu kental akan nuansa retro atau klasik mengadopsi jersey PSIM era 2005 silam.
Motif batik parang pun tetap terpampang meskipun terlihat samar.

Ya, 'Spirit of 2005' merujuk pada keberhasilan PSIM Yogyakarta promosi sekaligus merengkuh gelar juara Divisi I PSSI (saat ini setara dengan Divisi Utama/Liga 2) menjadi tema yang diusung kali ini.
Tidak hanya itu, sebagai upaya untuk menjadi sebuah klub yang sehat secara industri dan finansial, PSIM Yogyakarta menggaet sejumlah sponsor.
Tercatat ada empat perusahaan kelas kakap di Indonesia yang bersedia bekerjasama dengan Laskar Mataram.
CEO PT PSIM Yogyakarta, Bambang Susanto, mengatakan keberadaan sponsor besar sebuah klub sepakbola merupakan hal yang sangat bagus.
Hal itu menjadi bukti kepercayaan kepada PSIM sebagai klub yang sehat dan memiliki semangat baru.
"Tim dan sponsor menjadi satu kesatuan untuk mewujudkan target promosi Liga 1," jelasnya. (*)