eSports
Perempuan-perempuan Cantik Ini Ternyata Atlet eSports, dari PUBG, Mobile Legends hingga Point Blank
tidak kalah dari laki-laki yang biasa mengisi tim eSports, Indonesia memiliki banyak atlet eSports perempuan cantik-cantik. Berikut foto-fotonya
Perempuan-perempuan Cantik Ini Ternyata Atlet eSports, dari PUBG Mobile, Mobile Legends hingga Point Blank
TRIBUNJOGJA.COM - Perempuan-perempuan cantik ini ternyata kumpulan tim-tim atlet eSports. Mereka jago main game secara profesional, mulai dari PUBG, Mobile Legends dan juga Point Blank serta game-game lainnya.
Ya, tidak kalah dari para cowok atau laki-laki yang biasa mengisi tim eSports, Indonesia rupanya memiliki banyak atlet eSports perempuan cantik-cantik.
• Bayinya Nyaris Meninggal karena Banyak Disentuh Orang, Seorang Ayah Tulis Pesan Ini
Meski perempuan, mereka disebut-sebut tak kalah dari atlet cowok dalam bermain game secara profesional dan tentunya dalam tim.
Sebagai tim dan profesi, eSports memang berbeda dari gaming atau bermain game dalam arti hanya main-main atau refreshing.
Lebih jauh mengenai perbedaan eSports dan gaming diulas di bagian akhir artikel ini.
• Gadis Pemulung Ini Sukses Dapat Beasiswa dan Jadi Lulusan Terbaik di Australia
Adapun para perempuan cantik yang jago main game secara profesional ini tergabung dalam sejumlah tim eSports di Indonesia.
Nah, berikut ini lima tim eSports Indonesia yang berisi perempuan-perempuan cantik dan skill bermain gamenya tak diragukan lagi.
Tribunjogja.com melansir dari gridgames.grid.id, para perempuan yang bergabung dalam tim eSports ini bahkan tidak kalah dari atlet cowok.
Berikut selengkapnya:
1. MegaKiss

Tim yang satu ini adalah tim eSports yang dibentuk oleh founder dari girlband Cherrybelle.
Mereka bukan anggota girlband tersebut, melainkan cewek-cewek yang lolos audisi pencarian roster yang pastinya jago main game.
Kelima roster MegaKiss biasanya bermain game PUBG Mobile dan Mobile Legends,
dan nggak heran kalau mereka begitu menarik perhatian cowok-cowok karena kecantikannya dan skill bermain gamenya.
2. Valkyrie48

Jika dilihat dari namanya, pasti kalian nggak asing lagi, kan? Yap, Valkyrie48 ini diisi oleh 6 orang dari total 80 member yang dimiliki oleh JKT48.
Game yang dimainkan oleh keenam roster Valkyrie48 juga berbeda, 2 orang divisi AOV, dan 4 orang divisi PUBG.
JKT48 mengungkapkan bahwa pembentukan tim eSports ini bertujuan agar Valkyrie48 nantinya bisa menjadi simbol eSports di Indonesia,
bahkan bisa memperluasnya hingga ke seluruh benua Asia.
3. Evos Galaxy

Tim eSports yang berisi 5 cewek cantik ini sebelum berada di bawah naungan Evos, dulunya bernama Galaxy Ladies.
Namun, setelah bergabung bersama Evos, mereka merubah nama tim menjadi Evos Galaxy.
Kelima roster cantik ini bermain untuk game Point Blank, bahkan ada Ayse si cantik yang berhijab jadi salah satu roster di Evos Galaxy.
4. Belletron eSports

Bigetron eSports punya ladies division yang bernama Belletron, dan diisi oleh roster-roster cantik yang juga jago main game.
Awalnya, Belletron hanya memiliki divisi AOV, CS:GO dan Mobile Legends, namun kini ditambahkan divisi PUBG Mobile.
5. FF Gaming

Fatal Fighters atau FF Gaming adalah sebuah tim eSports yang cukup lama terbentuk, yaitu sejak 2010.
Tim ini dulunya memiliki nama Female Fighters, namun terjadi perombakan roster, Female Fighters berganti nama menjadi Fatal Fighters.
Tim eSports ini diisi oleh cewek-cewek yang jago banget main Point Blank dan CS:GO, dimana kedua game tersebut kini mengisi divisi pada FF Gaming. (*)
Perbedaan eSports dan Gaming
Dikutip dari artikel kompas.com, olahraga elektronik atau umum disingkat eSports, memang berangkat dari dunia gaming.
Namun ternyata, keduanya tidak bisa disamakan.
"Main game itu rekreasi, eSports itu profesi. Ini satu perbedaan," jelas pengamat gaming dan eSports, Dedy Irvan dalam agenda workshop karir yang diselenggarakan Intel di Universitas Negeri Yogyakarta, Kamis (24/5/2018).
"eSports itu sebenarnya game yang dipakai buat profesi, kerjanya itu game, istirahatnya itu tidak main game," tutur Dedy.
Sementara gaming, menurut Dedy hanya dimainkan untuk mengisi waktu luang, tidak untuk tujuan profesional.
Karena masuk ranah olahraga, atlet eSports pun berpenampilan berbeda dengan pemain game biasa.
Para atlet akan mengenakan seragam layaknya para atlet cabang olahraga lain, mereka pun bermain untuk tim, bukan individu.
Atlet eSPorts juga dilatih secara profesional, termasuk soal kebugaran, demi menunjang peforma di arena pertandingan.
Dedy Irvan saat memberikan materi eSport ke peserta workshop karir Intel (Intel Indonesia)
"Kalau dia (atlet eSports) latihan (olahraga), konsentrasi dia akan lebih tinggi, respons dia akan lebih cepat," ujar Dedy.
Menurut Dedy, pemahaman akan eSports perlu ditekankan untuk mendukung kesuksesan industri eSports di Indonesia.
Masyarakat masih banyak yang mencampur-adukkan antara game untuk rekreasi dan dan game untuk profesi, sehingga yang dikupas dipermukaan hanyalah bahaya bermain game.
Sejatinya, eSports seperti permainan olahraga lain, akan memiliki dampak positif jika dikelola secara profesional.

"Balapan di jalan raya, salah. Balapan di sirkuit bawa 'merah-putih', bener," Dedy menyontohkan kepada KompasTekno.
Ia juga mengatakan bahwa masuknya eSports ke Asian Games 2018 dalam skema eksibisi, bisa membantu "membersihkan" stigma negatif eSports yang masih rancu, terutama bagi golongan tua.
"Tapi alhamdulillah, Asian Games telah menunjukkan bahwa kalau kalian mau jelasin sedikit, ini (konotasi buruk eSports) akan hilang," ujarnya kepada peserta workshop yang didominasi kalangan mahasiswa.
Menjadi atlet eSPorts perlu keseriusan Karena bukan sekadar mainan pengisi waktu luang, pemain eSports pun perlu keseriusan dalam menekuni bidang tersebut.
Dedy menuturkan perlunya keseriusan dan fokus agar menjadi pemain eSPorts profesional.
Manajemen waktu menjadi masalah utama para milenial yang ingin menekuni dunia eSports.
"Atur waktunya, mana buat belajar, mana buat latihan, penting banget. Enggak bisa cuma asal-asal aja kalau emang pengen maju di eSports," ujar Dedy.
Selain itu, Dedy menekankan perlunya konsistensi yang perlu dijaga selama berkarir menjadi atlet eSports, terutama terus berlatih dan mencoba.
"Kalau ini dasarnya adalah passion, gak punya masalah, konsistensinya tetep baik", imbuhnya.
(*)