Pendidikan

Disdikpora DIY Buka Layanan Pengurusan Penambahan Nilai Prestasi Selama Tiga Hari

Layanan tersebut berlangsung selama tiga hari yakni pada 27-29 Mei 2019 yang berada di Kantor Disdikpora DIY.

Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Noristera Pawestri
sejumlah orangtua calon peserta didik saat mendatangi Disdikpora DIY 

Laporan Reporter Tribun Jogja Noristera Pawestri

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY membuka layanan pengurusan penambahan nilai prestasi non akademik maupun pengurusan rekomendasi perpindahan tugas orangtua pada Senin (27/5/2019).

Layanan tersebut berlangsung selama tiga hari yakni pada 27-29 Mei 2019 yang berada di Kantor Disdikpora DIY.

Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Mutu Pendidikan Disdikpora DIY, Didik Wardaya mengatakan, adapun berkas-berkas yang perlu dibawa untuk mengurus penambahan nilai non akademik yakni Nomor Ujian Nasional dan fotokopi sertifikat prestasi yang telah dilegalisir.

Daftar Jalur Prestasi, Ratusan Calon Peserta Didik Urus Penambahan Nilai Prestasi Non Akademik

Prestasi yang dimiliki itu prestasi yang diakui, misalnya lomba yang diselenggarakan oleh Dinas atau Kemenag. Asal lombanya sesuai dengan bidang yang diselenggarakan instansi. Misalnya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyelenggarakan lomba penelitian itu kita akui, tapi kalau LIPI menyelenggarakan lomba renang ya tidak kita akui," ucapnya

Ia menyebutkan, beberapa kompetisi yang diakui tersebut diantaranya Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ( O2SN), Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI), Olimpiade Sains Nasional (OSN), Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda), Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (Popwil), Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas).

Prestasi Membanggakan Irfan Urane Aziz, Putra Kabareskrim Peraih Tiga Nilai 100 pada UNBK

"Kompetisi tersebut berjenjang, mulai dari kabupaten, propinsi, nasional hingga internasional. Contoh, OSN kan ada jenjang kabupaten, propinsi, nasional dan internasional. Kan banyak kompetisi internasional yang terbuka, nah kompetisi-kompetisi tingkat internasional yang dia direkomendasikan untuk mewakili negara itu yang kita akui,"  terangnya.

Ia menjelaskan, adapun poin penambahan nilai untuk kompetisi tersebut juga bergantung pada kompetisinya, apakah diikuti secara berkelompok atau perorangan.

"Jadi semakin banyak orang dalam regunya maka poin yang diperoleh semakin kecil bila dibandingkan dengan yang berkompetisi secara individu. Kita sudah ada tabel nilainya, jenis lombanya apa nilainya berapa," jelasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved