Fakta Ijtima Ulama 3: Minta KPU Diskualifikasi Jokowi-Maruf hingga Pidato Rizieq Shihab

Ijtima Ulama 3 mengeluarkan statemen terkait hasil Pilpres 2019. Kegiatan ini juga diisi pidato pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab.

Editor: iwanoganapriansyah
KOMPAS.com/AFDHALUL IKHSAN
Prabowo Subianto tiba di Hotel Lor In Sentul, Bogor, Jawa Barat, untuk menghadiri Itjmak Ulama 3, Rabu (1/5/2019). 

"Nanti kita akan cari solusi bagaimana menghadapi kecurangan yang ada baik secara syar'i ataupun konstitusional," kata Slamet Maarif.

3. Pidato Rizieq Shihab

Ijtima Ulama 3 selain mendengarkan laporan dari "jaringan di daerah" tentang kemungkinan adanya kecurangan di Pemilu 2019, peserta juga mendengarkan rekaman pidato Rizieq Shihab yang diberi judul Maklumat Mekkah.

Panitia juga mengaku mengundang pakar hukum, pakar IT, serta ahli pidana untuk memberikan penilaian terhadap perkembangan terbaru terkait Pilpres 2019.

Dari paparan dari sisi hukum dan agama inilah, menurut Slamet, peserta Ijtima Ulama akan membahasnya sebelum akhirnya mengeluarkan rekomendasi di akhir acara.

4. TKN Pertanyakan Tujuan dan Bukti

Dimintai tanggapan atas Ijtima Ulama 3, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mempertanyakan niat atau tujuan Ijtima Ulama 3 terkait penyelenggaraan Pemilu 2019.

Sementara itu, Maman Imanulhaq, Direktur Relawan TKN Jokowi - KH Maruf Amin, menegaskan, pihak yang selalu mengangkat isu kecurangan tapi tanpa bukti, justru telah berbuat curang.

"Penggunaan cara yang tidak konstitusional dan tidak rasional justru menurunkan derajat ulama. Ulama dikenal sebagai sosok yang memahami ilmu, menghormati kesepakatan, komitmen, dan juga menghargai nilai persaudaraan," kata Maman Imanulhaq.

"Kita menolak orang yang terus menerus membuat narasi kecurangan. Orang yang membuat narasi kecurangan tanpa menunjukkan data dan fakta sebenarnya dia telah berbuat curang," tambahnya.

Dalam tanggapannya Maman Imanulhaq juga mengatakan, bahwa cara menakut nakuti, mengerahkan people power, adalah cara yang tidak elegan, dan tak dituntun nilai agama kita.

“Jangan habiskan energi umat yang sudah merespons proses demokrasi dengan baik," ujar Maman Imanulhaq.

"Jangan mengklaim atas nama umat Islam. Jangan mengklaim atas nama kelompok masyarakat dan mengeluarkan seruan yang kontraproduktif untuk nilai persaudaraan dan nilai-nilai Islam itu sendiri," kata Maman Imanulhaq.

"Kita menghormati proses dan menunggu dengan sabar, dan kita yakin umat Islam akan berkonsentrasi melakukan ibadah khusus di bulan Ramadhan," tambahnya. (Tribunnews/Malvyandie Haryadi/Daryono)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved