Soccer Style

Gelar 'Refreshment' Wasit, Asprov PSSI DIY Tekankan Soal Integritas

Bukan tanpa alasan, rentetan kasus pengaturan skor yang belakangan merebak di kancah sepakbola tanah air, menjadi salah satu penyebab utamanya.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Ari Nugroho
Istimewa
Ketum Asprov PSSI DIY, Syauqi Soeratno, memberikan arahan kepada para peserta refreshment wasit, di Monumen PSSI, Yogyakarta, Rabu (3/4/2019). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DIY menggelar kegiatan refreshment bagi wasit lisensi C1, pada Rabu (3/4/2019).

Sebanyak 14 wasit dan 30 asisten pun turut ambil bagian dalam fitness test, serta sesi kelas yang berlangsung di Monumen PSSI.

Kepengurusan baru Asprov PSSI DIY tampaknya tak main-main dalam momentum penyegaran untuk para wasitnya ini.

Sebagai bukti, wasit legendaris tanah air, Purwanto pun didapuk sebagai pembicara, sehingga peserta bisa berdiskusi langsung dengannya.

Baca: Pelatih Timnas Vietnam Sindir Wasit Terlalu Memihak Timnas Indonesia

Penggemar sepakbola Indonesia di awal 2000an tentu tidak asing lagi dengan nama Purwanto.

Ya, pemegang lisensi wasit FIFA tersebut, dikenal kalem, namun tegas mengambil keputusan.

Sehingga, sering kali ia ditunjuk memimpin pertandingan panas bertensi tinggi.

Dalam kesempatan ini, Ketua Umum (Ketum) Asprov PSSI DIY, Syauqi Soeratno mengungkapkan, sepakbola Indonesia sekarang sedang mendapat sorotan.

Dirinya meniliai, orang-orang saat ini memandang olahraga 11 versus 11 hanya dengan sebelah mata saja.

Bukan tanpa alasan, rentetan kasus pengaturan skor yang belakangan merebak di kancah sepakbola tanah air, menjadi salah satu penyebab utamanya.

Praktis, akibat terbongkarnya match fixing ini, kepercayaan masyarakat pada wasit pun menurun drastis.

Baca: Vigit Waluyo Blak-blakan Soal Aliran dan Besaran Dana yang Disetorkan untuk Suap Wasit

"Yang disoroti dari sepakbola kita adalah integritas, itu kesatuan pikiran, ucapan dan perbuatan. Terus terang, susah mencari sosok wasit yang berintegritas ini. Tapi, setidaknya, Pak Purwanto bisa menjadi salah satu contoh," katanya.

Di hadapan para peserta refreshment, mantan CEO Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) itu mengatakan, meski berulang kali terbadi pergantian rezim di tubuh PSSI, nama Purwanto tetap tidak tergoyahkan.

Sebab integritasnya memang patut diacungi jempol.

"Dalam kondisi seperti itu, pergantian rezim yang berkali-kali terjadi, yang namanya Pak Purwanto ini tetap mumpuni," tandasnya.

"Memang, menjadikan orang seperti beliau itu tidak gampang, godaannya berat, tekanan banyak. Ya, saya mengalami sendiri, sekian tahun menugaskan wasit, nunggoni penyegaran, itu fakta ya," imbuh Syauqi.

Lebih lanjut, ia menampung keluhan para wasit, terkait minimnya kesempatan memimpin laga, terutama untuk wilayah DIY.

Dirinya pun tidak memungkiri, jam terbang bagi pengadil lapangan, sangatlah penting, karena itu berkaitan langsung dengan syarat kenaikan lisensi.

"Kalau Asprov berjalan lebih baik, insyaallah besok akan ada semacam Liga Champion DIY. Artinya, juara kompetisi di tingkat Askab, atau Askot, kita tandingkan kembali di level provinsi. Semua punya kesempatan untuk mimpin di sana," pungkas Syauqi. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved