Seleb
Pandji Pragiwaksono Buka-bukaan Alasannya Tertarik Dunia Politik Lewat Buku Septictank
Pandji Pragiwaksono Buka-bukaan Alasannya Tertarik Dunia Politik Lewat Buku Septictank
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Hari Susmayanti
Laporan Reporter Tribun Jogja Noristera Pawestri
TRIBUNJOGJA.COM - Komika Pandji Pragiwaksono kembali meluncurkan buku terbarunya yang berjudul 'Septictank: Pengalaman Nyemplung ke Kolam Politik' pada Jumat (29/3/2019).
Lewat buku terbarunya, Pandji menceritakan pengalamannya masuk ke dunia politik yang dibahas secara mendalam.
Mulai dari ketertarikan pertama keterlibatannya dalam kampanye hingga pandangannya terhadap politik pada masa depan.
Dalam buku ini, ia berbicara jujur dan buka-bukaan mengenai alasannya tertarik dengan dunia politik sampai akhirnya ikut dalam aktivitas politik.
“Saya cerita tentang semua pengalaman hidup saya terkait politik, membantu pemerintahan, membantu kementerian, terlibat dalam sebuah kampanye politik, melihat politik dari dekat," katanya.
Baca: Hasil Survei Pilpres 2019, Elektabilitas Jokowi-Prabowo versi Enam Lembaga Survei yang Dirilis Maret
Buku ini juga mengulas kesan-kesan Pandji selama nyemplung dunia politik.
Bagi Pandji, nyempung ke kolam politik sama saja seperti nyemplung ke septictank.
Menurutnya, politik adalah sesuatu yang rumit, penuh kejutan seperti cerita misteri yang tak berujung dan tidak pernah sesederhana seperti yang terlihat.
"Kita baru sadar betapa rumitnya mesin pemberitaan, mesin politik dan itu saling berkait. Kalau lihat ke dalam orang yang optimis itu merasa saya bisa membuat perubahan," ujarnya dalam peluncuran bukunya di PT Bentang Pustaka.
Ketika masuk ke dalam dunia politik kata Pandji, untuk mengubah peta politik di Indonesia itu tidak mudah, dibutuhkan banyak insentif dari banyak sisi.
Baca: KPK Temukan Ratusan Ribu Amplop Uang dalam Kardus Diduga untuk Serangan Fajar
"Rumit tapi saya lihat jalannya tapi ternyata tidak semudah yang saya pikirkan," jelasnya.
Lewat Septictank, ia mengajak para pembaca untuk tidak apatis dengan politik karena politik memegang kendali pada berbagai aspek kehidupan.
Ia mengatakan, tidak menyukai politik itu tidak apa-apa. Namun, untuk tidak peduli dengan politik itu yang kenapa-kenapa.
"Harapannya di tahun politik ini orang menjadi sadar kalau suaranya itu penting.” terangnya. (tribunjogja)