TPST Piyungan Bantul Yogyakarta Ditutup dan Cerita Sapi-sapi Pemakan Sampah Kelaparan.
TPST Piyungan Bantul Yogyakarta Ditutup dan Cerita Sapi-sapi Pemakan Sampah Kelaparan. pembuangan kondisinya memang becek dan berlumpur
"Pasokan untuk makan sapi kurang, karena maunya memang makan dari sampah. Pernah dikasih rumput tapi nggak mau," katanya, Rabu (27/3/2019).
Sementara, sapi-sapi tersebut diberi makan dengan sampah-sampah organik yang diambil dari pasar-pasar.
"Sementara beli, di pasar-pasar itu satu kantong 50 kilogram," katanya.
Sapi-sapi tersebut juga tampak menyebar mencari makan di jalan-jalan sekitar TPST Piyungan.
Mereka mengais makanan di tepi-tepi jalan karena tak ada timbunan sampah baru.
Hal serupa juga diungkapkan warga lainnya, Kismo.
"Sekarang sapi pada lapar karena nggak ada sampah dibuang, karena ditutup. Jadi dicarikan (sampah) dari pasar-pasar," katanya.

Pemerintah
Dinas Pekerjaan Umum Energi Sumber Daya Mineral (DPUESDM) DIY menyebutkan target penanganan tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Piyungan akan dilaksanakan mulai bulan April mendatang. Hal ini karena proses penanganan TPST Piyungan membutuhkan lelang.
“Kami sudah menginventarisasi permasalahan dan juga permintaan seperti jalan. Kami harus melakukan langkah segera namun tetap pakai lelang,” ujar Kepala DPUESDM, Hananto di Kepatihan, Rabu (27/3/2019).
Dia menjelaskan, proses penanganan di kawasan tersebut dilaksanakan secara keseluruhan. Sehingga, tidak bisa hanya ditangani bagian per bagian. Sehingga, hal tersebut membutuhkan proses lelang karena nilai anggaran di atas Rp 200 juta.
Dia berharap proses lelang ini dilaksanakan pada bulan April, sehingga penataan TPST Piyungan akan segera dilaksanakan. Pihaknya pun akan meninggikan talut, termasuk membuat jalan tembus untuk truk atau kendaraan bisa masuk tanpa lewat jalan umum.
“Hal ini menjadi bagian dari anggaran penanganan sarpras TPST Piyungan. Untuk leading sektornya tetap di teman-teman lingkungan hidup,” urainya. ( Tribunjogja.com | Ais | Rif | Kur