Minggu Besok, KLB Asprov PSSI DIY Bakal Digelar di Komplek Wisma Soeratin Baciro
KLB ini pun disebut-sebut bakal menjadi babak baru wajah sepak bola DIY setelah vakum selama kurang lebih satu periode.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kongres Luar Biasa (KLB) Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DIY bakal digelar di Monumen PSSI, Komplek Wisma Soeratin, Baciro, Minggu (24/3/2019).
KLB ini pun disebut-sebut bakal menjadi babak baru wajah sepak bola DIY setelah vakum selama kurang lebih satu periode.
Selain itu, KLB Asprov PSSI DIY sendiri disebut-sebut sebagai sejarah baru di pesepakbolaan Indonesia.
Bagaimana tidak, wacana digelarnya KLB dimunculkan langsung oleh voters, sehingga dari sisi pelaksanaan, bisa jadi, inilah yang pertama kali di tanah air.
Anggota Komite Pemilihan (KP) KLB Asprov PSSI DIY, Ediyanto, mengatakan 11 nama yang menyatakan kesanggupan maju dalam kongres, tetap berada pada pendiriannya, untuk masuk ke dalam bursa calon kepengurusan Asprov PSSI DIY.
"Tidak ada yang menarik, atau mengundurkan diri. Ya, mereka sudah siap maju dalam KLB besok," kata Edyanto.
Sebagaimana diketahui, nama Syauqi Suratno muncul sebagai calon tunggal Ketum Asprov PSSI DIY, dalam KLB nanti.
Menjadi menarik karena sosoknya jelas sudah tak asing lagi di kancah sepakbola nasional, maupun Yogyakarta.
Selain pernah menjabat sebagai General Manajer PSIM Yogyakarta periode 2007 silam, ia pun sempat didapuk menjadi pimpinan Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI).
Sebelumnya, Syauqi digadang-gadang sebagai calon Ketum PSSI Pusat.
Ketua KP KLB Asprov PSSI DIY, Armando Pribadi, menuturkan terdapat 11 nama yang terverifikasi.
Tetapi, untuk calon Ketum dan Waketum, masing-masing hanya ada satu nama, yakni Syauqi Suratno dan Wahyudi Kurniawan.
"Lalu, untuk calon Exco, ada sembilan nama, yang nanti akan dipilih lima, dengan mekanisme pemilihan langsung," katanya.
Adapun sembilan nama tersebut adalah, Jarot Sri Kastawan, Suparijan, Siswanto, Muhammad Irham, Anggar Kaswati, Affan Kurniawan, Muhammad Zulkham, Jumantoro, serta Sabtuhari.
Kemudian, untuk calon Ketum dan Waketum, terlebih dahulu akan ditawarkan kepada seluruh pemilik suara yang berjumlah 18.
Penawaran itu berisi apakah kedua calon itu bakal langsung dipilih secara aklamasi sebagai pimpinan, atau tidak.
"Jika tidak, ya kami lakukan mekanisme pemilihan, di mana jika nantinya pemilihan ada 50+1 voters memilih calon itu, maka praktis dia akan langsung jadi Ketum dan Waketum," kata Armando. (*)