Bisnis
Otoritas Penerbangan AS Minta Boeing Lakukan Perbaikan pada 737 MAX 8
FAA memerintahkan Boeing untuk meningkatkan perangkat lunak "anti-stalling" dan siste manuver 737 MAX 8.
TRIBUNJOGJA.COM, WASHINGTON DC - Boeing akhirnya diperintahkan oleh Badan penerbangan sipil AS ( FAA) untuk membuat perbaikan segera untuk pesawat 737 MAX 8.
Hal itu menyusul yang mengalami dua kecelakaan fatal dalam enam bulan terakhir.
Dua kecelakaan itu disusul aksi berbagai maskapai penerbangan di dunia mengandangkan pesawat itu.
Perkembangan terbaru adalah dilarangnya semua varian Boeing 737 MAX 8 terbang ke wilayah udara Singapura.
Baca: Lion Air Kandangkan Sementara Boeing 737 Max 8
FAA memerintahkan Boeing untuk meningkatkan perangkat lunak "anti-stalling" dan siste manuver 737 MAX 8.
FAA memberi tenggat waktu hingga April kepada Boeing untuk membuat pembaruan yang diminta.
Meski demikian, FAA menolak untuk melarang penggunaan sekuruh armada 737 MAX 8 untuk saat ini.
FAA mengatakan, investigasi baru dimulai dan sejauh ini belum tersedia data yang menjadi dasar untuk menarik kesimpulan dan mengambil tindakan.
"Jika kami menemukan isu terkait keselamatan, FAA akan mengambil tindakan cepat dan tepat," demikian pernyataan FAA.
Sebelumya, badan penerbangan sipil Singapura (CAAS) melarang semua varian 737 MAX masuk ke wilayah udaranya.
Keputuan ini diambil tak lama setelah sebuah maskapai domestik China melarang operasi komersial MAX 8.
Sementara, pemerintah Indonesia mengandangkan seluruh armada MAX 8 untuk pemeriksaan.
Ethiopian Airlines sudah terlebih dulu tidak menerbangkan sisa Boeing 737 MAX 8 miliknya.
Sementara berbagai maskapai di Afrika Selatan, Brazil, dan Meksiko untuk sementara tak menggunakan Boeing 737 MAX 8 milik mereka.
Sedangkan di Argentina, para pilot maskapai penerbangan Aerolineas Argentina menolak menerbangkan pesawat tersebut.