4 Catatan Pasca-Kekalahan Persib atas Persebaya - Miljan Radovic Dipukul dan Aksi Kekecewaan Bobotoh
Persib Bandung harus mengakui keunggulan Persebaya Surabaya pada Kamis, (7/3/2019) di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung.
TRIBUNJOGJA.COM - Berikut fakta-fakta kekalahan Persib Bandung atas Persebaya Surabaya di penyisihan Grup A Piala Presiden.
Persib Bandung kembali menelan kekalahan di babak penyisihan Grup A Piala Presiden 2019.
Persib Bandung harus mengakui keunggulan Persebaya Surabaya pada Kamis, (7/3/2019) di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung.
Persebaya Surabaya menang 3-2 atas Persib Bandung.
Hasil ini tentu membuat Persib Bandung duduk di posisi terancam untuk tidak bisa lolos ke babak delapan besar Piala Presiden.
Bukan hanya kabar tersebut saja, namun beberapa aksi setelah kekalahan Persib Bandung tersebut pun menjadi ramai diperbincangkan.
Berikut Tribunnews.com himpun beberpa fakta setelah Persib Bandung alami kekalahan atas Persebaya Surabaya.
1. Persib Bandung Tidak Punya Asa Lolos ke Babak 8 Besar
Saat ini, Persib duduk di posisi keempat klasemen Grup A Piala Presiden.
Langkah Persib Bandung pun sangat berat untuk lolos ke babak selanjutnya.
Terlebih setelah Tira Persikabo berhasil menoreh kemenangan kedua saat kontra Perseru Serui.
Sedangkan menurut regulasi, hanya sang puncak klasemen grup dan tiga klub runner-up terbaik yang akan melaju ke babak selanjutnya.
2. Aksi Bobotoh Pukul Pelatih Persib, Miljan Radovic
Bobotoh Persib Bandung turut menyuarakan kekecewaan atas kekelahan Persib Bandung.
Sasaran kekecewaan bobotoh adalah sang pelatih, yakni Miljan Radovic.
Di sepanjang laga terdapat nyanyian 'Ganti Radovic' yang menggema di tribune.
Aksi masuk ke lapangan juga dilakukan salah satu oknum suporter yang kecewa.
Bahkan ia terlihat menyerang Miljan Radovic saat sang pelatih dikawal keluar stadion.
Berikut video detik-detik Radovic kena pukul oknum Bobotoh.
3. Miljan Radovic Meminta Maaf dan Ucap Rasa Kecewa pada Bobotoh
Dikutip dari TribunJabar.com, Miljan Radovic mengaku kecewa dengan sikap oknum Bobotoh tersebut.
"Kenapa tidak support dulu? Kenapa press pemain, tetapi kalau itu dipukul tidak enak, kenapa? Karena kami kalah kali ini atau bagaimana. Saya selalu bicara, saya juga bobotoh," ujar Radovic dikutip BolaSport.com dari Tribun Jabar.
"Bobotoh kritik itu normal, tetapi sekarang saya kritik mereka. Saya minta maaf untuk bobotoh yang sudah support pemain dan pelatih. Tetapi kalau mereka datang hanya untuk memukul itu tidak enak," ucapnya menambahkan.
Radovic menilai pendukung Persib telah melukai kerja keras para pemain sejak latihan hingga pertandingan.
"Pemain setiap hari latihan keras, itu dulu, saya kecewa sekali. Ini saya kritik, saya tahu saya salah, kami kalah, tetapi ini turnamen, bukan kompetisi," ujarnya mengakhiri.
4. Kritik Keras Krisna Murti
Brigjen Pol. Krishna Murti pun ikut angkat suara terkait aksi suporter yang meneriakkan nyanyian kasar hingga turun ke lapangan karena kekalahan.
Hal tersebut diunggah Krishna Murti melalui media sosial Instagram selang beberapa saat setelah pertandingan Persebaya vs Persib usai.
Akun @krishnamurti_bd91 membagikan video yang diduga pendukung dari Persib Bandung yang turun ke lapangan dan meneriakkan kata-kata kasar.
Krishna Murti menyebut aksi suporter tersebut juga membuat sepakbola Indonesia tidak maju-maju.
Postingan Krishna Murti untuk aksi Bobotoh
"Nyanyian yg tidak pantas.. Supporter sprt ini yg bikin sepakbola Indonesia gak maju2. Kalah ya kalah aja gak usah rusuh.. #kmupdates (PSSI harusnya kasih hukuman ke Tim dan Supporter yg tdk bisa jaga kondusifitas di Stadion, termasuk chant rasis)," tulis akun @krishnamurti_bd91.
(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari)