Yogyakarta
Penguapan Tinggi di Selatan Jawa Sebabkan Cuaca Ekstrem Masih Terjadi
BMKG DIY memperingatkan masyarakat akan prediksi masih terjadinya cuaca ektrem hingga sepekan ke depan.

Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - BMKG DIY memperingatkan masyarakat akan prediksi masih terjadinya cuaca ektrem hingga sepekan ke depan.
Cuaca tersebut berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Staklim Yogyakarta, Djoko Budiyono menyebut adanya belokan dan pertemuan angin di sekitar pulau Jawa.
"Fenomena ini terjadi karena munculnya udara tekanan rendah di selatan Jawa, Barat Daya Jawa, dan sekitar Australia," kata Djoko Budiyono melalui pesan singkat, Kamis (07/03/2019).
Baca: Waspada, BMKG DIY Prediksi Hujan Badai Masih Terjadi Selama Sepekan
Sebagai dampak dari pertemuan angin tersebut, terjadi kenaikan massa udara yang mendorong pembentukan awan hujan di wilayah DIY.
Penguapan yang tinggi dari perairan selatan Jawa serta aktivitas gelombang gugusan uap air di Samudera Hindia juga menyebabkan awan hujan terbentuk.
"Selain DIY, kondisi ini juga dialami sebagian besar wilayah pulau Jawa," jelas Djoko.
Baca: Kuda Ini Ambruk di Tengah Jalan setelah Mengantar Wisatawan Saat Cuaca Panas
Menurut Djoko, dalam sehari curah hujan bisa mencapai 20-60 mm. Intensitas hujannya pun mulai dari sedang hingga lebat. Ia pun meminta masyarakat DIY mewaspadai kondisi cuaca tersebut.
BMKG juga memprediksi bahwa dalam waktu dekat kondisi cuaca akan memasuki musim peralihan penghujan ke kemarau, alias pancaroba.
"Perkiraan pancaroba akan masuk sekitar April 2019," kata Djoko.(TRIBUNJOGJA.COM)