Yogyakarta

Sabtu Siang, Guguran Lava Teramati Meluncur Hingga 600 Meter

Hingga saat ini, gunung berapi yang membatasi empat kabupaten tersebut masih ditetapkan statusnya di level II atau Waspada.

Penulis: Wahyu Setiawan Nugroho | Editor: Ari Nugroho
Twitter BPPTKG
Penampakan Gunung Merapi pada Selasa (12/2/2019) pukul 18.28 via PGM Kaliurang. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi terus menunjukkan aktivitas vulkaniknya.

Dari catatan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada Sabtu (16/2/2019) periode 06.00-12.00 WIB.

Tercatat Gunung Merapi mengeluarkan setidaknya dua kali guguran lava dengan jarak luncur antara 300-600 meter. Teramati guguran mengarah ke Hulu Kali Gendol.

Selain itu, berdasarkan data seismik, Gunung Merapi juga mengalami guguran sebanyak 8 kali dengan durasi 17-72 detik dalam periode yang sama.

Sementara itu, satu hari sebelumnya atau Jumat (15/2/2019) Gunung Merapi teramati tak mengeluarkan guguran lava dalam periode 00.00 - 24.00 WIB.

Baca: Merapi Tercatat Keluarkan Awan Panas Sekali dalam Minggu Ini

Kendati demikian, aktivitas vulkanik dan kegempaan masih beberapa kali tercatat oleh tim.

Di periode yang sama, Gunung Merapi mengalami 28 kali gempa guguran, tiga kali gempa hembusan, enam kali gempa vulkanik dangkal, 12 kali gempa hybrid/fase banyak, satu kali gempa tektonik dan satu kali gempa low frequency.

Hingga saat ini, gunung berapi yang membatasi empat kabupaten tersebut masih ditetapkan statusnya di level II atau Waspada.

Status ini masih bertahan sejak dinaikkan statusnya pada 21 Mei 2018 lalu.

Melihat aktivitas tersebut, BPPTKG juga tak merekomendasikan kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara waktu kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.

Baca: Aktivitas Terbaru Gunung Merapi, Tercatat Lima Kali Guguran pada Jumat Dini Hari hingga Pagi Ini

Radius 3 km dari puncak Merapi pun diharapkan agar dikosongkan dari aktifitas penduduk.

BPPTKG juga mengimbau agar masyarakat yang tinggal di KRB III untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap segala bentuk aktivitas Gunung Merapi.

Terkait informasi, masyarakat diharapkan agar tidak mudah terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved