Pendidikan

Penghapusan Jalur SKTM Permudah Sekolah Saat PPDB 2019

Pada PPDB SMA/SMK Juli mendatang, siswa dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) akan menempuh jalur yang sama dengan siswa reguler.

Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
ilustrasi PPDB 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pada pendaftaran peserta didik baru (PPDB) SMA/SMK Juli mendatang, siswa dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) akan menempuh jalur yang sama dengan siswa reguler.

Artinya, pendaftaran dengan jalur SKTM akan dihapuskan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Balai Dinas Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikmen Dikpora) DIY Suhirman.

Katanya, kebijakan tersebut dapat mempermudah pihak sekolah untuk memvalidasi data siswa yang mendaftar dengan SKTM.

"SKTM tidak akan menjadi jalur PPDB, mereka akan sama dengan yang reguler," katanya tempo hari.

"Baru setelah nanti resmi diterima di sekolah, akan kami petakan mana yang menggunakan SKTM," jelasnya.

Baca: Mie Setan dan Iblis Hidangan Mie Super Pedas di Yogyakarta

Nantinya, lanjut Suhirman, pihal sekolah sendiri yang akan melakukan verifikasi di lapangan.

"Sekolah-sekolah kami upayakan, khususnya guru BK untuk verifikasi di lapangan. Sehingga nanti data itu betul-betul valid," tuturnya.

"Sehingga nantinya dengan data yang benar diharapkan tidak seperti dulu lagi. Jumlah siswa miskin kita banyak, jadi kelebihan kuota, tapi setelah diverifikasi ada beberapa sekolah yang menyatakan bahwa siswa atau orangtua itu masuk miskin tapi setelah diverifikasi menjadi tidak miskin," ujarnya.

Ia berharap, dengan metode baru ini nantinya dapat sesuai sasaran.

Baca: PPDB 2019: Cermati Data Pelajar Numpang KK

"Jangan sampai jalur SKTM ini hanya sebagai jalur saja," katanya.

Pihaknya mengatakan telah melakukan sosialisasi internal kepada para kepala sekolah dan menerima masukan-masukan.

"Ada yang melapor, orangtua siswa menggunakan label miskin tapi ternyata tidaj sesuai," tuturnya.

"Sebaliknya, ada yang masuk data tidak miskin tapi tidak kuat bayar sekolah, ternyata betul-betul miskin," lanjutnya.

Selain itu, tahun lalu beberapa sekolah juga kebanjiran pendaftar melalui SKTM.

Kata Suhirman, beberapa sekolah di Bantul seperti SMK Negeri 1 Bantul, SMA Negeri 1 Sanden, SMA Negeri 1 Dlingo, dan SMK Negeri 1 Dlingo kebanjiran pendaftar jalur SKTM.

Baca: PPDB 2019: Sekolah Masih Menunggu Edaran Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta

Kepala SMK Negeri 1 Bantul, Retno Yuniar Dwi Aryani membenarkan hal tersebut, tahun lalu, dari 20 persen kuota yang tersedia yakni sekitar 108 siswa, pendaftar dengan SKTM mencapai dua kali lipatnya.

Sehingga pihaknya cukup kewalahan mendata para pendaftar jalur SKTM.

Dengan metode baru ini, Retno mengatakan akan lebih memudahkan pihak sekolah untuk memverifikasi siswa dengan SKTM.

"Tentunya akan memudahkan kami. Karena yang kami verifikasi adalah siswa yang sudah resmi diterima di sekolah kami," terangnya saat ditemui Tribunjogja.com di kantornya, Senin (4/2/2019).

Kini, pihaknya hanya tinggal menunggu peraturan terkait pelaksanaan PPDB dengan metode baru ini.

"Kami belum menerima petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknisnya. Kami tunggu dulu," ujarnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved