Sleman
Berdayakan Masyarakat dengan Pelatihan Pengawetan Cabai
Penanggungjawab kegiatan ini, Gilang Zainul Irfan menerangkan jika cuaca yang tidak menentu menjadikan cabai mudah busuk
Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Berawal dari keprihatinannya terhadap naik turunnya harga cabai di pasaran membuat mahasiswa kelompok 005, KKN Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) membuat pelatih mengolahan cabai di Dusun Balong, Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman.
Mahasiswa ini membuat inovasi dengan cara mengawetkan cabai dengan menjadikannya bubuk cabai dan cabai kering yang dikemas sedemikian rupa agar tahan lama.
Baca: Dosen UMY Beri Pelatihan Keuangan Syariah di Perumahan Islami Banguntapan
Penanggungjawab kegiatan ini, Gilang Zainul Irfan menerangkan jika cuaca yang tidak menentu menjadikan cabai mudah busuk dan sering menjadikan Petani merugi
Oleh karenanya dia beserta teman-temannya tergerak untuk membuat pelatihan pengawetan cabai agar meminimalisir kerugian yang dialami petani, dimana sebagian besar masyarakat dusun Balong bermata pencaharian sebagai petani ataupun buruh tani.
Baca: Alumnus HI UMY Resmi Dilantik Presiden RI Jadi Dubes di Turki
"Nilai cabe yang seharusnya menjadi komoditi yang harganya dapat dikontrol oleh pemerintah dan pasar namun dalam kenyataannya sering merugikan petani. Pelatihan ini kami pilih agar nantinya bisa memberdayakan masyarakat dusun Balong, dimana bertani merupakan sebagian besar mata pencaharian mereka," ungkapnya. (TRIBUNJOGJA.COM)