Puluhan Ribu Simpatisan ’Syal Merah’ Protes Aksi Kekerasan ‘Rompi Kuning’

Sebanyak lebih dari 10.000 orang mengenakan syal merah berunjuk rasa di Paris. Aksi ini menentang aksi kekerasan yang dilakukan massa ‘rompi kuning'

Editor: iwanoganapriansyah
IST/TheNews.com.pk
Aksi massa syal merah yang menentang aksi kekerasan kelompok rompi kuning. 

TRIBUNJOGJA.COM - Sebanyak lebih dari 10.000 orang mengenakan syal merah berunjuk rasa di Paris, Prancis, Minggu (27/1/2019) waktu setempat. Aksi ini untuk menentang aksi kekerasan yang dilakukan massa ‘rompi kuning’ sebelumnya.

Seperti diketahui, selama demonstrasi anti-pemerintah, puluhan ribu orang turun ke jalan-jalan selama 11 pekan terakhir. Tak jarang, aksi mereka menimbulkan kekerasan dan bentrokan.

Gerakan ‘syal merah’ merupakan inisiatif yang digagas oleh insiyur asal Touluse setelah tak tahan dengan berbagai kekerasan para demonstran rompi kuning.

Sebagai informasi, penduduk di Prancis mengenakan rompi kuning dalam berbagai unjuk rasa untuk mengkritik pemerintahan Emmanuel Macron.

Sementara itu, massa syal merah tidak memprotes seperti massa rompi kuning kepada pemerintah, namun mereka muak dengan bentrokan dan kehancuran yang terjadi akibat aksi.

Aksi protes syal merah tercatat hampir dua kali lipat dari demonstrasi rompi kuning di Paris pada hari sebelumnya,.

Aksi protes rompi kuning yang dimulai pada 17 November lalu untuk menentang kenaikan pajak bahan bakar dan tingginya biaya hidup di Prancis.
Aksi protes rompi kuning yang dimulai pada 17 November lalu untuk menentang kenaikan pajak bahan bakar dan tingginya biaya hidup di Prancis. (IST/France24)

Dalam unjuk rasa rompi kuning pada Sabtu (26/1/2019), aktivis Jerome Rodrigues terluka parah akibat terkena peluru karet polisi.

Rodrigues merupakan pekerja konstruksi dan sempat mengalami koma. Pria berusia 40 tahun itu memiliki 50.000 pengikut di Facecook dan menyiarkan langsung protes rompi kuning.

Namun, Menteri Dalam Negeri Junior Laurent Nunez menyatakan tidak ada bukti yang menunjukkan Rodrigues terkena proyektil karet polisi. Investigasi masih terus dilakukan menanggapi insiden itu.

Demontrasi rompi kuning awalnya dipicu oleh kenaikan pajak bahan bakar. Gerakan itu dengan cepat berubah menjadi pemberontakan yang meluas dan menuding Macron tidak peduli dengan pedesaan dan kota kecil Prancis.

Jumlah massa rompi kuning surut dalam beberapa pekan terakhir setelah Macron mengumumkan serangkaian kebijakan penurunan bahan bakar. (Veronika Yasinta)

.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "10.000 Massa "Syal Merah" di Paris Protes Aksi Kekerasan Rompi Kuning"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved