Vigit Waluyo Ngaku Pernah Punya Peran saat PSS Sleman Raih Kemenangan di Laga Kandang

Selain mengaku pernah membantu kemenangan PSS Sleman, Vigit Waluyo juga menyebut pernah membantu PS Mojokerto Putra dan Kalteng Putra

Editor: Yoseph Hary W
via surya.co.id
Vigit Waluyo dijemput dari Lapas Kelas II B Sidoarjo untuk dibawa ke Polda Jatim, untuk menjalani pemeriksaan Satgas Anti Mafia Bola, Kamis (24/1/2019) 

Meski dalam kondisi sakit, tidak menghalangi niatnya yang ingin menyampaikan seluruh pengetahuannya terkait mafia bola di depan awak media atas seizin penyidik Tim Satgas Anti Mafia Bola di ruangan rapat Ditreskrimum Polda Jatim, Kamis (24/1/2019).

Wajah Vigit Waluyo terlihat pucat pasi didampingi dua kuasa hukumnya ketika bercerita tentang dugaan keterlibatan berbagai pihak dalam kejahatan mafia bola yang mencoreng persepak-bolaan Nasional.

Berikut pengakuan Vigit Waluyo tersangka kasus pengaturan skor dan pertandingan sepak bola yang dikelola federasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Vigit Waluyo membeberkan keberpihakan oknum untuk memenangkan pertandingan sepak bola untuk kepentingan sebuah klub saat pertandingan sepak bola yang mengarah pada tindakan dugaan Match Fixing.

Baca: Dua Pengatur Skor Liga 3 Susul Vigit Waluyo, Kena Hukuman Komdis PSSI Seumur Hidup

Mafia bola

Dia mencontohkan adanya juara sejak awal bahkan sudah bisa diprediksi lantaran itu diduga sudah diatur oleh sejumlah oknum yang terlibat kelompok mafia bola.

Pasalnya, dalam penjadwalan itu tampak sekali siapa yang bertanding di awal dan terakhir biasanya mereka yang didukung untuk prestasi lebih baik.

"Jawaban itu seharusnya dijawab dari PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) sendiri karena di dalam ini mereka yang lebih paham dari awal penjadwalan sampai penugasan wasit," ungkapnya di Mapolda Jatim, Kamis (24/1/2019).

Menurut dia, tudingan pengaturan skor yang dihadapinya saat ini yaitu di Liga 2 di mana klub yang diasuhnya diduga melakukan pengaturan skor alias match fixing.

Pihaknya memastikan tidak melakukan pengaturan skor namun berkomunikasi bersama oknum wasit saat pertandingan home di Mojokerto.

"Karena yang ada untuk kepentingan klub kami sendiri itu kami ajukan untuk membiayai klub. Kami tidak mengatur skor tidak pernah hanya mencari menang kalah saja," ungkapnya.

Baca: Lanjut Perangi Pengaturan Skor, Ini Pesan Menpora untuk PSSI pascamundurnya Edy Rahmayadi

Beri Rp25 Juta

Vigit Waluyo membeberkan pihaknya memberi uang senilai Rp 25 juta pada oknum wasit setiap kali klubnya bermain di pertandingan home. Sampai detik ini di pertandingan Liga 2 tidak ada nominal uang besar.

"Intinya bahwa uang diberikan itu nominalnya enggak sebesar itu bukan untuk Mojokerto Putra ke Liga 1 tidak untuk itu," jelasnya.

Dikatakannya, uang itu hanya untuk pakai memberikan kontribusi tekanan yang diberikan beberapa pihak yaitu berara di wilayah perwasitan tersebut.

Sumber: BolaSport.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved