Nasional

Kemendesa Dorong Optimalisasi Program Prukades

Prukades diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan dari sektor pertanian yang sebagian besarnya masih berada di desa.

Editor: Gaya Lufityanti
Shutterstock
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa-PDTT) RI, berusaha untuk terus mengoptimalkan peran dari program Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) guna menunjang pemberdayan di wilayah pedesaan.

Prukades yang fokus pada pengembangan potensi utama sebuah desa tersebut, diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan dari sektor pertanian yang sebagian besarnya masih berada di desa.

"Beberapa program lain semisal pembangunan embung air desa, peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan membangun Sarana Olahraga Desa (Raga Desa) juga berusaha kami galakan," kata Direktur Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Kemendesa-PDTT, HM Nurdin pada Tribunjogja.com belum lama ini di Yogyakarta.

Nurdin menyebutkan, dengan sebanyak 82 persen masyarakat Indonesia yang bekerja lewat sektor pertanian menjadikan peran dari program tersebut cukup membantu bagi para petani.

Baca: Lebarkan Sayap, Naavagreen Akan Buka Cabang Baru di Bintaro dan Jambi

Permasalahan seperti akses pasar yang terbatas, tidak terintegrasinya secara vertikal pemasaran komoditas produk, hingga minimnya permodalan diklaim bisa mengatasi persoalan tersebut.

"Dampaknya cukup signifikan. Misalnya petani tidak lagi menanam komoditas yang beragam, sehingga menimbulkan ketertarikan swasta untuk investasi terutama untuk produk pasca panen," ujarnya.

Di samping pencapaian, desa menurut Nurdin saat ini masih dihadapi dengan persoalan klasik berupa sumber daya manusia (SDM) yang terbatas.

Sehingga, meskipun tingkat kemiskinan desa diklaimnya menurun dibanding wilayah perkotaan, dengan SDM yang terbatas, desa masih belum mampu berkembang dari sisi ide dan kreatifitas.

Nurdin mengatakan, berdasarkan catatan dari pihaknya ditemukan setidaknya sebanyak 60 persen kepala desa hanya mengampu pendidikan pada jenjang sekolah dasar (SD).

Baca: Melihat Penginapan di Tembi, Model Limasan dan Suasana Khas Pedesaan

Padahal sepemahamannya, makna pembangunan yang dimulai dari daerah pinggiran membutuhkan SDM sebagai tonggak utama dalam berbagai prosesnya.

"Denyut potensi desa saat ini saya pikir sudah sangat bagus. Makanya kebutuhan untuk SDM yang baik merupakan poin yang sangat penting," tambahnya.

Dikonfirmasi secara terpisah, Direktur BUMdes Panggung Lestari, Eko Pambudi menyatakan, pemetaan wilayah serta menggali potensi sebuah desa merupakan upaya utama para aparatur desa.

Panggungharjo yang tidak mempunyai potensi dari sisi pertanian, dikatakannya mencoba untuk berinovasi dengan produk lain yang sebelumnya telah disesuaikan dengan pola bentang budaya, sosial, serta kebutuhan masyarakat setempat.

"Dari penentuan dasar itu kita coba cermati potensi yang bisa kita jadikan unit usaha, kemudian kita juga manfaatkan faktor teknologi, sehingga sekarang kita sudah punya lima unit usaha," katanya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved