Askot PSSI Yogyakarta Minta Asprov Segera Menggelar KLB
Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DIY yang hingga kini masih dibekukan federasi pusat, menjadi pangkal masalah.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Asosiasi Kota (Askot) PSSI Yogyakarta berharap cabang olahraga (cabor) futsal dan sepakbola bisa tetap dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Daerah (Porda) DIY XV 2019, di mana Kota Yogyakarta didapuk sebagai tuan rumah.
Seperti diberitakan sebelumnya, multi sport event tingkat provinsi tersebut, terancam bergulir tanpa keikutsertaan cabor futsal dan sepakbola.
Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DIY yang hingga kini masih dibekukan federasi pusat, menjadi pangkal masalah.
Sekadar informasi, induk cabor sepakbola DIY ini telah mengalami kevakuman, akibat pembekuan status sejak beberapa waktu lalu.
Hal tersebut, sebagai buntut konflik internal di tubuh Asprov PSSI DIY, hingga berujung mosi tidak percaya dari para anggota.
Oleh sebab itu, Ketua Umum (Ketum) Askot PSSI Yogyakarta, Muhammad Irham, mengatakan demi menyelamatkan keikutsertaan sepakbola dan futsal di ajang Porda DIY, dalam waktu dekat, Asprov PSSI DIY harus segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).
Pasalnya, dari pihak KONI DIY, selaku penyelenggara Porda DIY, telah menegaskan bahwa syarat utama bagi cabor yang akan dipertandingkan di gelaran dua tahunan tersebut adalah keabsahan organisasi, di mana sepakbola dan futsal saat ini masih berpolemik.
"Asprov PSSI DIY harus segera selenggarakan KLB. Ya, karena itu satu-satunya yang bisa menyelamatkan dua cabor itu, selagi masih ada waktu," tandas Irham, Sabtu (5/1/2019).
Ia melanjutkan, andai keduanya benar-benar tidak dipertandingkan, tentu menjadi kerugian tersendiri bagi pesepakbolaan Yogyakarta pada umumnya.
Terlebih, para peserta, baik di tingkat kabupaten, maupun kota, sudah menjalani persiapan matang sejak tahun lalu.
"Sepakbola dan futsal Kota Yogyakarta persiapannya sejak April 2018, melalui Puslatkot. Jadi, sudah hampir satu tahun. Tentunya, kami sangat kecewa kalau sampai kedua cabor itu tidak dipertandingkan," cetusnya.
Karenanya, Irham pun meminta pada KONI DIY, sebagai induk dari semua organisasi cabor di DIY, supaya bisa memberikan solusi dan kebijakan, terkait keikutsertaan sepakbola dan futsal di Porda DIY mendatang, mengingat hal tersebut memiliki pengaruh besar.
"Tentu, ini sangat berpengaruh pada pembinaan dan perkembangan sepakbola, maupun futsal di DIY. Jadi, KONI DIY harus memperhatikannya," ucapnya. (*)