Tsunami Selat Sunda
Mantan Gitaris Seventeen: Mereka Lebih Dekat dari Saudara
Tiga personel grup band Seventeen menjadi korban meninggal dunia dalam bencana Tsunami Selat Sunda
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Laporan Reporter Tribun Jogja Ahmad Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM - Tiga personel grup band Seventeen menjadi korban meninggal dunia dalam bencana Tsunami Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu, 22 Desember 2018 kemarin.
Ketiganya adalah Herman (Gitaris), M awal Purbani (Bassist) dan Windu Andi Darmawan (drummer).
Selain ketiga personel, gelombang tsunami juga merenggut nyawa Dylan Sahara (istri Ifan vocalis Seventeen) dan Ujang (crew) serta Oky (road manager).
Mantan gitaris Seventeen, Yudhi Rus Harjanto berduka atas musibah ini.
Menurutnya, beberapa teman-teman personel Seventeen dan crew yang menjadi korban meninggal dunia diakuinya sudah kebumikan. Termasuk Andi yang hari ini dikebumikan di Pemakaman Glagahsari kota Yogyakarta.
Baca: Isak Tangis Iringi Pemakaman Andi Seventeen, Sang Istri : Kami di Sini Sayang Ayah
Baca: Lirik Lagu ‘Menunggu Kamu’ Karya Grup Band Seventeen
Ia bersama para personel Seventeen diakuinya memiliki hubungan yang sangat dekat. Bahkan kedekatannya melebihi dari saudara.
"Sangat dekat. (Kedekatan)Saya melebihi saudara," ujar dia, saat ditemui di prosesi pemakaman Andi.
Ia kemudian bercerita bahwa dirinya bersama dengan almarhum Andi Seventeen, hubungannya sudah sangat dekat sejak dahulu.
"Saya sama almarhum satu sekolah. Semua hal apapun kalau ditanyakan dekat, mereka lebih dekat dari saudara," ujar dia, sedikit terbata.
Baginya, para personel Seventeen merupakan partner kerja, saudara dan tim yang sangat solid. Sehingga sulit tergantikan.
Dengan ditemukannya jenazah Andi maka semua korban dari personel dan crew Seventeen sudah ditemukan.
"Saya berterimakasih kepada semua rekan Basarnas dan relawan yang sudah menemukan teman saudara dan sahabat saya," tuturnya. (tribunjogja)