Berita PSS Sleman
Rekomendasi dan Catatan Stadion Kandang PSS Sleman untuk Pertandingan di Liga 1 Musim Depan
Jika ingin stadion kandang PSS Sleman laik digunakan di Liga 1 musim depan, sejumlah bagian harus dibenahi dan ditambah. Berikut rekomendasinya
TRIBUNJOGJA.COM - Ada beberapa rekomendasi dan catatan terkait kondisi Stadion Maguwoharjo yang selama ini menjadi kandang PSS Sleman, agar layak dan sesuai standar pertandingan Liga 1. Jika ingin stadion kandang PSS Sleman itu laik digunakan di Liga 1 musim depan, sejumlah bagian stadion itu harus dibenahi dan ditambah.
Sejumlah bagian Stadion Maguwoharjo Sleman yang urgent dibenahi untuk menghadapi Liga 1, antara lain ruang kesehatan dengan kamar mandi dan ketersediaan ruang cek dopping.
Selain itu ruang wasit dan pengawas pertandingan harus terpisah agar sesuai standar stadion untuk pertandingan Liga 1.
Baca: Tuan Rumah Belum Siap, Jadwal PSS Sleman vs Persibara di Babak 64 Besar Piala Indonesia 2018 Mundur
Stadion Maguworjo yang menjadi kandang PSS Sleman pun bersiap bersolek guna menyongsong bergulirnya Liga 1.
Hal itu setelah PSS Sleman dipastikan promosi ke Liga 1 dan menjadi juara Liga 2 musim 2018.
Baca: Eks Manajer Ops PSS Sleman Sebut Rp15 M Tak Cukup untuk Arungi Liga 1, Konsekuensinya Harga Tiket
Begitu PSS Sleman Promosi ke Liga 1, bagian Stadion Maguwoharjo ini pun urgent dibenahi, termasuk tinggi gawang yang turun 3 cm.
Kepala UPT Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sumadi mengatakan telah melakukan pendataan terkait beberapa aspek yang pelu dibenahi maupun ditambah.
Mengacu pada verifikasi yang dilakukan di awal musim kompetisi lalu (kala Stadion Maguwoharjo ditunjuk sebagai home base alternatif tim PSIS Semarang), Sumadi menuturkan ada beberapa catatan agar stadion laik dan memenuhi persyaratan digelarnya pertandingan kasta tertinggi di Indonesia.
"Beberapa yang urgent justru bukan single seater (kursi tunggal setiap penonton),
namun sebetulnya ialah di ruang kesehatan harus ada kamar mandi, lalu tersedianya ruang cek doping, dan yang terakhir yaitu ruang wasit dan pengawas pertandingan harus terpisah.
Ketika itu kan rekomendasinya diperbolehkan digunakan untuk menggelar pertandingan Liga 1 tapi dengan beberapa catatan," kata Sumadi kepada Tribunjogja.com, Mingu (16/12/2018).
Selain itu, yang tak kalah pentingnya ialah penurunan tinggi gawang yang terletak di sisi selatan yang turun hingga 6 cm.
Juga soal kualitas drainase lapangan kendati beberapa waktu lalu telah coba dibenahi.
"Berdasar verifikasi, gawang sisi selatan ini turun 6 cm dan kami sudah coba padatkan ternyata hanya bisa memangkas 3 cm saja artinya masih kurang 3 cm lagi.
Besok akan kami coba cek lagi, kalau ternyata masih kurang, ya mau tidak mau harus kami bongkar. Kalaupun kita pakai semacam dongkrak pun tidak bisa," ujar Sumadi.
"Beberapa waktu lalu rumput lapangan sudah kami coba bongkar di beberapa titik yang menggenang. Tapi kemudian masuk musim kemarau, sehingga ketika nanti curah hujannya tinggi kita juga belum tahu.
Namun sudah saya cek ke laboratorium tanah, tenyata ada beberapa faktor yang mungkin membuat daya resapnya tidak memenuhi lagi," lanjutnya.
Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini Selasa 18 Desember - Kamu Lengah, Siap-siap Saja Terima Serangan
5000 single seater
Sementara itu, mengenai pemasangan single seater guna menambah kenyamanan penonton serta memenuhi standar yang diterapkan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB), Sumadi mengaku telah melakukan perhitungan anggaran yang dibutuhkan.
Pasalnya, pemasangan single seater diperkirakan memakan anggaran terbesar dibanding aspek lainnya yang dipersyaratkan hingga Rp 3,5 miliar.
"Kami sudah dipanggil oleh pimpinan untuk segera dipersiapkan. Tapi mengingat anggaran di tahun 2019 itu sudah di stop, kemudian kami masih menunggu bagaimana nanti kebijakan dari Pak Bupati untuk memperbaiki beberapa catatan tersebut," ujar Sumadi.
Sejauh ini, Sumadi menuturkan rencananya akan terpasang sebanyak 5000 single seater di tribun VVIP dan VIP.
Masing-masing 3000 single seater di sisi bawah dan 2000 di tribun lantai atas sisi barat.
"Jadi total ada 5000 single seater rencananya. Kalau untuk harga, minimal Rp 550 ribu seperti yang sekarang ada di SSA. Kalau mau bagus plus persyaratan verifikasi yang lain-lain sampai Rp 7,5 miliar," kata Sumadi.
"Dalam hitungan kami, single seater sebanyak 5000 an saja sudah habis anggaran Rp 3,5 miliar. Nanti kalaupun bertahap, yang penting saya sudah menghitung dan sudah saya sampaikan pada pimpinan," pungkasnya.
(han/tribunjogja)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/rekomendasi-dan-catatan-stadion-kandang-pss-sleman-untuk-pertandingan-di-liga-1-musim-depan.jpg)