Peneliti Paleontologi ITB Temukan Gading Stegodon Berumur 1,5 Juta Tahun di Majalengka
Fosil berupa sepasang gading stegodon dari era plestosen awal atau berumur sekitar 1,5 juta tahun lalu, ditemukan Paleontologi ITB di Majalengka
Dr Mika R Puspaningrum menjelaskan bahwa ini merupakan gading stegodon dewasa, bahkan sangat tua. Hal itu terlihat dari ujung gading yang sudah aus atau berbentuk pipih.
Jika dilihat dari ukuran gading, stegodon ini berjenis kelamin jantan dengan tinggi tubuh lebih dari 3 meter.
"Spesies ini kemungkinan trigonocephalus yang ada di Jawa, kemungkinan saat pulau Jawa ini baru menjadi daratan, dari makanan juga lebih banyak daun dan rumput-rumputan," ujar ahli stegodon ini.
Mika memperkirakan, penyebab kematian stegodon ini karena terperosok, pasalnya stegodon ditemukan di sedimen yang berupa lempung.
Kesulitan Ekskavasi
Saat proses ekskavasi fosil, dibutuhkan ketekunan dan ketelitian, sebab fosil berada pada batuan pejal dan keras.
Di samping itu, cuaca pun menjadi salah satu kendala, sebab saat ekskavasi turun hujan, bahkan banjir bandang pun sempat terjadi sehingga lokasi galian fosil terendam banjir.
Akibatnya, fosil menjadi rapuh, begitu juga batu lempung menjadi tambah liat sehingga menyulitkan ekskavasi pengambilan fosil. Sehingga, ekskavasi pun terpaksa dihentikan sementara hingga air surut.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2519687/original/024691400_1544435131-IMG-20181210-WA0010.jpg)
Setelah seharian ekskavasi, akhirnya fosil gading stegodon dapat diangkat, tetapi dalam keadaan lapuk dan rapuh sehingga hancur terfragmentasi.
Semua hancuran fosil tersebut dibawa ke Lab. Paleontologi ITB, lalu dibawa ke Museum Geologi Bandung untuk restorasi dan rekonstruksi.
Nur Rochim selaku teknisi tim mengatakan, teknik pengambilan gading di lapangan sangat sulit karena jarak dari jalan raya ke lokasi jauh, sehingga sulit diangkat menggunakan alat besar dan alat berat.
Oleh karena itu gading diangkat menggunakan tenaga lokal secara manual.
"Adapun pengambilan sangat sulit karena pada saat itu cuaca sedang tidak bersahabat, hujan deras, di sini pun (fosil) banyak yang tidak bisa keangkat secara utuh," ujarnya.
Dijelaskan, ada teknik khusus yang dilakukan. Sebelum diangkat, gading ini dicetak terlebih dahulu memakai gypsum, ditempel pakai serat-serat kain halus agar terdapat cetakan. Cetakan tersebut akan sangat berfungsi apabila gading ini tidak didapat secara utuh.
"Jadi tidak sembarang diangkat," katanya.