Soccer Style

PS Gama dan HW UMY Saling Sikut di Final Liga 1 Askot PSSI Yogyakarta

Setelah bergulir sekitar tiga bulan, kompetisi Liga 1 Asosiasi Kota (Askot) PSSI Yogyakarta mencapai puncaknya.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Ari Nugroho
Dok Askot PSSI Yogyakarta
Pelatih PS Gama dan HW UMY menunjukkan jersey yang hendak dikenakan untuk pertandingan final Liga 1 Askot PSSI Yogyakarta, Minggu (9/12/2018) mendatang, dalam temu teknik beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Setelah bergulir sekitar tiga bulan, kompetisi Liga 1 Asosiasi Kota (Askot) PSSI Yogyakarta mencapai puncaknya.

Partai final antara dua tim teratas, PS Gama kontra HW UMY, bakal berlangsung di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Minggu (9/12/2018).

PS Gama sendiri lolos ke final dengan status capolista, usai mengoleksi 20 poin dari sembilan pertandingan.

Sedangkan HW UMY, finish tepat di belakangnya, dan hanya terpaut satu poin saja.

Namun, hasil tersebut, tidak jadi jaminan untuk partai penentuan nanti.

Baca: Liga 1 Askot PSSI Kota Yogyakarta - PS HW UMY Gelontor Tiga Gol ke Gawang Bharata Mupat

Benar saja, dengan performa sejauh ini, baik PS Gama maupun HW UMY memang benar-benar layak berada di partai puncak, sehingga pertandingan nanti bakal menyajikan bentrok sengit.

Pelatih kedua klub pun sama-sama optimis, bisa meraih hasil maksimal.

Juru taktik PS Gama, Lilik Winarno mengatakan, duel antara dua kesebelasan ini merupakan parta klasik, mengingat reputasi mentereng mereka di kancah pesepakbolaan Yogyakarta.

Karena itu, ia mengaku sudah memahami karakteristik calon lawannya.

"Kita sudah sering bertemu dan saling mengalahkan. HW UMY jelas tim bagus, punya karakteristik pressing ketat. Tapi, untuk mengantisipasinya, kita juga sudah siapkan strategi. Kita optimis bisa juara tahun ini," katanya.

Baca: Liga 1 Askot PSSI Kota Yogyakarta - PS Gama Atasi Perlawanan Orion UAD

Setali tiga uang, Pelatih HW UMY, Satmoyo, menegaskan hasrat membawa pulang trofi juara.

Akan tetapi, untuk merealisasikan target tersebut, anak asuhnya harus bisa menjaga konsentrasi di 90 menit jalannya final, yang menurutnya bakal berlangsung sengit.

Namun, HW UMY sedikit terkendala dengan absennya dua pemain pilar akibat terkena hukuman kartu merah.

Keduanya yakni, mantan gelandang PSIM Yogyakarta, Jeni Gilang, serta Tri Fandi.

Beberapa nama pun telah ia siapkan, untuk turun sebagai pengganti.

"Ya, ada dua pemain andalan kami yang terkena kartu merah. Sebenarnya, kita berharap ada pemutihan, tapi ternyata tidak ada. Absennya dua pemain ini jelas berpengaruh kepada tim kami," katanya.

Baca: PS HW UMY Targetkan Raih Gelar Juara pada Liga 3 Regional DIY

"Walau begitu, apapun itu, kita sudah siap. Kami anggap seluruh pemain kami memiliki kemampuan yang sama, untuk berjuang memenangkan pertandingan," lanjut Satmoyo.

Sementara itu, Ketua Bidang Pertandingan Askot PSSI Yogyakarta, Cholid Dalyanto menjelaskan, dalam laga final yang digulirkan pada pukul 15.00 WIB, diterapkan pemutihan kartu kuning.

Namun, hukuman untuk pemain yang terkena kartu merah, tetap melekat. 

"Selain itu, tidak ada perpanjangan waktu di partai final nanti. Seandainya hasil seri sampai 90 menit, maka langsung ditentukan dengan adu tendangan penalti," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved