Teka-teki 9 Mayat Mengapung di Perairan Selat Malaka dan Temuan Dua Orang yang Terombang-ambing
Sembilan mayat ditemukan mengambang di perairan Selatan Malaka, wilayah Desa Pambang, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Riau.
TRIBUNJOGJA.com, RIAU - Sembilan mayat ditemukan mengambang di perairan Selatan Malaka, wilayah Desa Pambang, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Riau.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto menyampaikan merinci, satu korban berjenis kelamin laki-laki ditemukan oleh nelayan pada Sabtu (24/11/2018) di Perairan Pulau Rupat, Bengkalis yang masih berada di dekat Perairan Selat Malaka.
Baca: Kelompok Bersenjata Papua Sandera Beberapa Pekerja Istaka Karya, TNI-Polri Dikerahkan
Kemudian pada hari Kamis (29/11/2018) sekitar pukul 15.00 WIB, sejumlah nelayan kembali menemukan tiga mayat di Perairan Selat Malaka wilayah Desa Pambang, Kecamatan Bantan, Bengkalis. Ketiga mayat terdiri dari dua laki-laki dan satu perempuan.
"Dua korban ditemukan identitasnya, jasad perempuan bernama Mimi Dewi warga Dumai, Riau dan Ujang Chaniago warga Sumatera Barat (Sumbar)," sambung Sunarto.
Kemudian, pada hari Jumat (30/11/2018) sekitar pukul 14.00 WIB, ditemukan lagi mayat dengan jenis kelamin perempuan.
Setelah itu, tim gabungan dari kepolisian, TNI dan Basarnas melakukan penyisiran.
Pada Sabtu (1/12/2018) pukul 11.00 WIB, petugas menemukan tiga mayat lagi di Perairan Selat Malaka dengan jenis kelamin dua laki-laki dan satu perempuan.
5 Pahlawan Tionghoa yang Jasanya Luar Biasa bagi Indonesia, Nomor 2 Dijuluki Si Hantu Selat Malaka
"Satu korban perempuan ditemukan identitasnya bernama Maya Karina. Pada korban ditemukan paspor Indonesia dan paspor Malaysia," kata Sunarto.
Masih di hari yang sama, tim kembali menemukan satu mayat lagi jenis kelamin laki-laki di Perairan Perapat Tunggal, yang berdekatan dengan Perairan Selat Malaka, Kabupaten Bengkalis. Namun, tidak ditemukan identitasnya.
Para korban, awalnya dibawa ke RSUD Bengkalis dan satu lainnya ke RSUD Dumai. Karena kondisi tubuh korban sudah rusak, korban akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau di Pekanbaru.
"Sejauh ini kami belum bisa menyimpulkan apakah ke-9 korban ini berkaitan atau tidak," ucap Sunarto.
Sunarto menambahkan, Polres Bengkalis saat ini sudah membentuk tim untuk mengungkap kasus ini, termasuk bekerja sama dengan Polisi Diraja Malaysia. Tim sedang menyelidiki penyebab kematian para korban.
Penyebab belum diketahui
Pihak kepolisian masih terus menyelidiki penemuan 9 mayat yang mengapung di perairan Selat Malaka ini. Untuk menyelidiki penyebabnya, jajaran Polres Bengkalis membentuk tim penyelidikan dan berkoordinasi dengan Polisi Diraja Malaysia.
Ada dugaan bahwa mereka merupakan korban kapal tenggelam, tapi polisi belum bisa memastikannya lantaran belum ada laporan kejadian kapal tenggelam.
"Kalau diduga kapal tenggelam, petugas belum menerima laporan. Saat ini petugas mendalami keterangan keluarga korban yang teridentifikasi," sebut Sunarto.
Polisi cari Jamal dan Boboi
Adapun sebelum penemuan 9 mayat tersebut, pada Kamis (22/11/2018) ditemukan dua orang terombang-ambing di laut di kawasan Perairan Selat Malaka bernama Jamal dan Amid alias Boboi.
"Mereka ini ditemukan oleh kapal rute Indonesia-Malaysia (Indomal) V. Saat ditemukan mereka mengaku sebagai nelayan, yang merupakan warga Rupat, Bengkalis. Kemudian keduanya dibawa ke Malaka untuk pengobatan," kata Sunarto.
Kemudian pada hari Minggu (25/11/2018) anggota Polsek Rupat mendatangi rumah Jamal. Namun, saat itu yang bersangkutan tidak berada di rumah.
Berdasarkan keterangan saudaranya bernama Ali, Jamal pergi ke Malaysia, dan sudah beberapa hari tidak bisa dihubungi.
"Anggota Reskrim Polres Bengkalis sedang mencari keberadaan Jamal dan Boboi. Hal tersebut untuk mengetahui apakah ada kaitannya dengan temuan sembilan mayat korban," ujar Sunarto.
Selanjutnya, pada Kamis (29/11/2018), petugas melakukan pengecekan ke Kantor Kapal Indomal 5 untuk meminta keterangan nahkoda kapal bernama Yenaldi.
"Berdasarkan keterangan dari nahkoda kapal, bahwa benar pada hari Kamis (22/11/2018) menemukan dua orang hanyut di Perairan Selat Malaka bernama Jamal dan Amid alias Boboi," kata Sunarto.
Baca: KKB Blokir Jalan saat Personel TNI-Polri Menuju Lokasi Pembantaian Pekerja Istaka Karya
Dari keterangan Jamal dan Boboi, mereka mengaku sebagai nelayan yang kapalnya dihempas gelombang lalu tenggelam.
"Jamal dan Boboi dibawa ke Malaka, karena kapal Indomal 5 sedang menuju Malaka," ucapnya.
Petugas kemudian melakukan interogasi terhadap narkoba kapal Indomal 2 bernama Sudirman, yang bersangkutan mengaku membawa dua orang penumpang pada Sabtu (24/11/2018), yang berangkat dari Malaka tujuan Dumai, Riau, Indonesia. (*)
--
Berita ini sudah tayang di kompas.com dengan judul Penjelasan Polda Riau Terkait Temuan 9 Mayat di Perairan Selat Malaka