Lima Warung Bakso Populer dan Terkenal Enak di Yogyakarta

TRIBUNJOGJA.COM - Bakso adalah salah satu kuliner yang paling banyak digemari masyarakat.

Saat bosan mengkonsumsi nasi, membeli bakso di warung favorit sering kali menjadi pilihan orang-orang, untuk melepaskan rasa laparnya.

Di Yogyakarta, ada banyak sekali warung bakso, beberapa di antaranya sudah dikenal secara luas, karena rasanya yang khas.

Berikut TribunJogja.com rangkumkan dari berbagai sumber, lima warung bakso yang terkenal enak di Yogyakarta:

1. Bakso Paru Pak Kintel.

Lokasinya berada di jalan Jenderal Sudirman 57 Kota Yogyakarta, atau tepatnya di seberang jalan (utara) restoran cepat saji McDonald.

Warung bakso ini sudah dirintis sejak awal tahun 1980-an oleh Trisno Wiyadi.

Khas dari warung bakso ini adalah potongan paru goreng, yang rasanya sangat gurih.

2. Bakso Klenger Ratusari

Warung bakso ini beralamatkan di jalan Wahid Hasyim no. 296 Nologaten, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

Sama seperti namanya, warung bakso Ratusari menyediakan bakso yang bisa membuat klenger, karena ukurannya yang jumbo mulai dari berat 250 gram hingga 5 kilogram.

Anda tentu harus rombongan untuk bisa menghabiskan bakso sebesar itu.

3. Bakso Kuning Gading

Warung bakso Kuning Gading berlokasi di Jalan Abu Bakar Ali No.2A Kota Yogyakarta.

Salah satu ciri khas bakso di warung ini adalah adanya tambahan babat sapi dan suiran daging ayam.

Itu akan diberikan jika Anda memesan porsi bakso komplit.

4. Bakso Bethesda 74

Warung bakso ini disebut-sebut sebagai salah satu yang paling tua di Yogyakarta, karena sudah dirintis sejak tahun 1960-an.

Anda dapat menemukannya di dekat Rumah Sakit Bethesda atau di Jl. Gondosuli No. 5, Jalan Jagalan No. 41 B, serta foodcourt Ambarukmo Plaza.

Salah satu menu andalan Bakso Bethesda 74 adalah bakso kriuk dan tahu bakso.

5. Bakso Lombok Uleg Pak Di

Warung bakso ini berada di Jalan Kaliurang KM 6.2, Sleman.

Bukan sambal seperti bakso pada umumnya, tetapi rasa pedasnya diuleg langsung di mangkoknya, yang kemudian disiram dengan kuah.

Bakso Lombok Uleg Pak Di juga tidak menggunakan mie, tetapi memakai ketupat sebagai gantinya. (*)