Luar Biasa, Kristine Mampu Berlari 10 Km di Borobudur Marathon dengan Kondisi Hamil 8 Bulan

Kristine Sitohang (36), salah satu peserta Bank Jateng Borobudur Marathon, sedang hamil delapan bulan saat mengikut maraton tersebut.

Editor: iwanoganapriansyah
Kompas.com
Kristine Sitohang peserta Borobudur Marathon, berlari 10 kilometer dalam kondisi hamil 8 bulan, Minggu (18/11/2018) 

TRIBUNJOGJA.COM - Kisah heroik Jaime Sloan, seorang ibu di Amerika Serikat yang tetap memompa ASI sambil berlari demi bayinya, telah menarik perhatian dunia.

Kisah heroik dalam olahraga lari juga terjadi dalam Bank Jateng Borobudur Marathon, di kawasan Candi Borobudur Magelang, Minggu (18/11/2018) kemarin.

Kristine Sitohang (36), salah satu peserta, sedang hamil delapan bulan saat mengikut maraton tersebut.

Walau perutnya sudah tampak membuncit, namun Kristine berhasil menyelesaikan lari kategori 10K.

"Saya bukan atlet, tapi pecinta lari, saya sudah terbiasa lari, bahkan ultra marathon," kata Kristine, sembari memperlihatkan medali Bank Jateng Borobudur Marathon 2018 dengan bangga.

Bagi Kristine, tidak ada persiapan khusus mmengikuti event yang diselenggarakan Pemprov Jateng, didukung Bank Jateng dan Harian Kompas ini.

Ia memang sudah rutin olahraga lari minimal 3 kilometer setiap hari. "Persiapan cuma joging kecil, minimal 3 kilometer tiap hari. Harus lari, supaya nanti (usai cuti persalinan) tidak kaget untuk mulai lari lagi," katanya.

Ia bersyukur, sepanjang berolahraga kondisi janin dan kandungannya tetap sehat. Meski sudah terbiasa, Kristine tetap berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

"Tetap konsultasi dulu ke dokter, kalau fisik oke, ya ngga apa-apa. Kuncinya terbiasa aja," tuturnya memberi tips bagi ibu hamil yang ingin berolahraga lari.

Kristine mengaku terinspirasi dengan seorang kawan asal Malaysia yang tetap berlari meski sedang berbadan dua.

Bahkan lomba lari yang diikuti kategori ultra maraton berjarak lebih dari 100 kilometer. Lebih lanjut, kecintaannya pada lari dimulai sejak 2013.

Awalnya sekedar iseng, tapi kemudian ketagihan ikut berbagai perlombaan maraton di berbagai daerah di Indonesia.

Terakhir, pada April 2018, ia menjadi peserta Tambora Challange 2018 di Sumbawa.

Di lomba lari yang juga diselenggarakan oleh Harian Kompas itu, Kristine meraih juara 2 kategori relay marathon 320 kilometer.

"Awalnya iseng, ikut Fun Run, dapat juara, tarus diterusin, more and more," katanya.

Bahkan tidak lari saja, dirinya juga mencintai kegiatan menantang seperti mendaki gunung.

Ia pernah mencapai puncak gunung Andong di Magelang dan Ungaran di Semarang saat hamil usia 4 bulan.

"Sebetulnya habis Borobudur Marathon ini pingin langsung naik gunung Merbabu, tapi ngga diizinin suami karena cuaca sudah sering hujan," kisahnya.

Kristine mengaku, dirinya dan sang suami memiliki hobi yang sama dalam olahraga lari dan petualang. (Ika Fitriana)

.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Kristine, Hamil 8 Bulan Menaklukkan 10K Borobudur Marathon 2018

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved