Tol Bawen Yogyakarta
Koneksi Jalan Tol Bawen-Yogyakarta dan Jogja Outer Ring Road, Pemkab Sleman Kirim Utusan
Rencana proyek pembangunan jalan tol Bawen-Yogyakarta sudah memasuki tahap persiapan dan koordinasi antar pemangku kebijakan
TRIBUNjogja.com Yogyakarta - Rencana proyek pembangunan jalan Tol Bawen-Yogyakarta sudah memasuki tahap persiapan dan koordinasi antar pemangku kebijakan.
Anggota Unit Manajemen Proyek Tim Percepatan Pelaksanaan Program Pembangunan DIY, Rani Sjamsinarsi menyebutkan jalan tol yang akan dibangun sebagai program jalan Tol
Yogya-Bawen itu memiliki panjang sekira 10 kilometer.
Pembangunan dari DIY akan dimulai dari bendung Karangtalun, Minggir, Sleman dan akan memanjang hingga kawasan ringroad utara. “Panjangnya sekitar 10 kilometer, namun
enggak tahu pasnya berapa,” katanya saat dihubungi Senin (9/11/2018).
Meski demikian, Tim Percepatan Pelaksanaan Program Pembangunan DIY berharap agar jalur tol tersebut bisa diteruskan hingga Solo.
Hal ini pun sudah tertuang dalam tata ruang nasional, Dengan adanya pembangunan jalan tol ini, imbas untuk ekonomi masyarakat akan lebih terasa.
Disinggung pembangunan jalan tol ini elevated atau melayang, Rani masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat.
Namun, jika dibuat melayang maka akan melintasi sepanjang selokan Mataram dan berakhir di pojok ringroad utara barat.
Adanya jalan tol yang direncanakan ini, kata dia, diharapkan bisa membawa dampak besar bagi ekonomi dan mendongkrak kesejahteraan.
Menurut Rani, dimana titiknya harus membawa manfaat dan ada koneksi dengan Jogja Outer Ring Road (JORR).
“Apike kan njuk bablas (Bagusnya khan diteruskan) menurutku, kalau di nasional memang ada tol Solo-Jogja dan ada di tata ruang nasional, itulah yang kami cari yang
membawa manfaat untuk jaringan jalan,” jelasnya.

Baca: Soal Jalan Tol Yogya-Solo, Sultan Enggan Sebut Lahan yang Dibebaskan
Baca: Alasan Wilayah Prambanan Tak Boleh Dilewati Proyek Tol Solo-Jogja
Baca: Jika Pembangunan Jalan Tol Bawen-Yogyakarta Terlaksana, Magelang Siapkan Exit Tol
Pihaknya menunggu pemaparan dari Pemerintah Pusat atau pelaksana proyek tentang rencana ini. Namun, saat ini rencana ini sudah ada di tata ruang wilayah. Untuk
pelaksanaan proyek pun dilaksanakan secara berjenjang dan sifatnya komplementer.
“Kalau yang atas menetapkan bawahnya harus melaksanakan,” ulasnya.
Sementara itu, belum lama ini, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY Sigit Sapto Raharjo mengatakan konstruksi tol di Yogya memang sebaiknya dibuat melayang atau
elevated. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Gubernur DIY.
Sigit mengatakan konstruksi melayang bisa diterapkan di sepanjang Selokan Mataram atau jalan nasional. Namun, memang memerlukan investasi yang sangat besar. Hanya,
konstruksi elevated dinilai lebih menguntungkan karena minim pembebasan lahan.
Setelah Pemilu
Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan Bina Marga Dinas PUP-ESDM DIY, Bambang Sugaib mengatakan rencana pembangunan jalan Tol Bawen-Yogyakarta dimungkinkan akan
disampaikan perkembangannya pasca pemilu Presiden 2019.
“Menunggu lerem (tenang) dulu setelah pemilu,” ujar Bambang.
Hingga saat ini, pihaknya belum mendapat gambar dan penjelasan detail untuk teknis pembangunan jalan Tol Bawen-Yogyakarta. Pihaknya belum bisa memberikan penjelasan
detail kepada wartawan.
Disinggung pembangunan akan dibuat melayang, Bambang menyebut hal ini sebagai informasi umum. “Untuk jalan tol ini kami belum mengetahui dari segi teknis. Apalagi JORR, secara progres belum dapat info dari pusat,” katanya.
Baca: Berikut Daftar 44 Desa di Kabupaten Magelang Terdampak Pembangunan Tol Bawen Yogyakarta
Baca: Jalan Tol Bawen Yogyakarta untuk Genjot Sektor Pariwisata, Begini Penjelasan Ganjar Pranowo

Pemkab Sleman Kirim Utusan
Pemerintah Kabupaten Sleman sebagai wilayah yang menjadi wilayah poros penyambung proyek sudah mengirim tim Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) kabupaten
Sleman untuk berkoordinasi dengan pemerintah provinsi Jateng.
Bupati Sleman Sri Purnomo, mengatakan pihaknya siap menerima kebijakan dari pemerintah pusat terkait dengan pembangunan infrastuktur.
"Kami mendapat arahan dari Gubernur, nanti berusaha untuk tidak terlalu banyak membebaskan tanah di jalur yang dilewati," terang Bupati Sleman kepada Tribunjogja.com,
Rabu (31/10/2018)
Sri Purnomo mengatakan bahwa sesuai dengan arahan Gubernur, akan dibuat jalan bertingkat sehingga komunikasi antar warga tidak berpengaruh.
Salah satu dampak positif lainya adalah meningkatnya aspek pariwisata di Sleman dan DIY secara keseluruhan.
"Justru orang akan mudah mengakses (pariwisata) ke Sleman dan Yogyakarta. Destinasi wisata harusnya akan meningkat. Tapi ini juga tergantung bagaimana kita
mempromosikan dan mengemas secara bareng-bareng," ucapnya.
Sedangkan soal wilayah Sleman akan dibuat Jogja Outer Ringroad (JOR), terkait hal tersebut Bupati Sleman mengatakan akan mengikuti perkembangannya saja, karena itu
akan menjadi jalan nasional.
Adapun wilayah jalan Tempel hingga Prambanan akan menjadi titik awal proyek ini. (Agung Ismianto | Santo Ari | Tribunjogja.com)