Travel
Candi Kedulan, Primadona Baru Wisata Bersejarah di Sleman
Candi Kedulan ini memiliki kemiripan yang nyaris sama persis dengan Candi Sambisari.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Nama Candi Kedulan baru-baru ini kembali terangkat.
Kompleks candi bercorak Hindu ini baru saja menyelesaikan tahap pertama pemugarannya.
Selesainya masa pemugaran tersebut ditandai dengan dipasangnya Batu Kemuncak di atap candi utama beberapa waktu lalu.
Kepala Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY, Ari Susanti menyebutkan bahwa Candi Kedulan ini memiliki kemiripan yang nyaris sama persis dengan Candi Sambisari.
Kedua bangunan candi ini juga sama-sama berada di bawah permukaan tanah.
Sekitar 6 meter dalamnya menurut Ari.
Baca: Pemugaran Candi Kedulan Habiskan Biaya Rp 1,5 M
Keduanya juga memiliki 3 candi perwara di depan bangunan candi utama.
"Bahkan secara arsitektur juga sama," kata Ari ditemui Tribunjogja.com beberapa waktu lalu.
Menurut Ari, perbedaannya terletak pada ukuran lahan, di mana kompleks Candi Kedulan lebih luas dibandingkan Candi Sambisari.
Tiga prasasti juga ditemukan di candi ini.
Selain itu, jika pintu Candi Sambisari menghadap arah barat, maka Candi Kedulan menghadap arah sebaliknya, yaitu timur.
Berdasarkan kajian terhadap tiga prasasti yang ditemukan, Ari menjelaskan Candi ini dibangun pada abad ke-9, masa yang sama dengan pembangunan Candi Sambisari.
"Nama asli dari Candi ini adalah Parahyangan i Tigaharyyan," ujar Ari.
Nama Kedulan sendiri diambil dari dusun di mana candi tersebut ditemukan.
