Kecelakaan Lion Air
Polda DIY Kirim Contoh DNA dari Keluarga Korban Jatuhnya Pesawat Lion Air
Langkah yang dilakukan adalah dengan mengirimkan DNA keluarga korban untuk dicocokan dengan jenazah yang ditemukan.
Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Polda DIY turut menangani identifikasi korban insiden pesawat Lion Air.
Langkah yang dilakukan adalah dengan mengirimkan DNA keluarga korban untuk dicocokan dengan jenazah yang ditemukan.
Dari informasi yang diperoleh Polda DIY, ada dua korban yang memiliki keluarga di DIY, tepatnya di wilayah Sleman dan Gunungkidul.
Zuiva Puspita Ningrum dari Pogung Sleman adalah nama yang tertera dalam manifes korban jatuhnya Lion Air.
Ada pula Herjuno Darpito yang berasal dari Playen Gunungkidul.
Kabid Humas Polda DIY AKBP Yuliyanto mengatakan pihaknya melalui Bidang Kedokteran dan Kesehatan telah mengambil contoh DNA dari keluarga Herjuno di Gunungkidul.
Sementara keluarga dari Zuiva secara langsung akan melakukan pengambilan DNA dengan berangkat ke Jakarta.
Baca: Kepada Ibunya, Pramugari Lion Air Asal Magelang Itu Sempat Minta Dibelikan Kasur Baru
"Tadi pagi sudah diambil DNA-nya dan dibawa ke Jakarta. Ini dilakukan untuk proses identifikasi yang dilakukan oleh DVI Mabes Polri, supaya nanti yakin bahwa yang ditemukan di sana identik dengan keluarga korban," jelasnya Selasa (30/10/2018).
DNA diambil karena dalam beberapa kasus, pengenalanan fisik kemungkinan sulit dilakukan sehingga harus menggunakan metode tes DNA.
Sementara itu Kabid Dokkes Polda DIY AKBP Budi Prasetyo membenarkan bahwa pihaknya telah mengambil contoh DNA dari keluarga di Playen.
Ia menjelaskan, ada beberapa fase dalam proses identifikasi yang dilakukan oleh tim DVI.
Pertama adalah dengan melakukan olah TKP. Langkah kedua adalah ante mortem atau mengumpulkan data korban semasa hidup dari keluarga atau saksi.
Baca: Basarnas Perluas Radius Pencarian Korban Pesawat Lion Air Jadi 10 Mil Laut
Selanjutnya adalah post mortem atau memeriksa dan mengambil data melalui proses forensik.
Setelah itu semua, maka langkah selanjutnya adalah menggabungkan antara data DNA dari jenasah untuk dicocokan dengan data atau dna dari keluarga korban.
Langkah ini memiliki tingkat kecocokan yang tinggi dalam proses identifikasi korban.
Adapun selain mengambil contoh DNA, pihaknya juga telah mengirimkan satu dokter untuk membantu kekuatan DVI Mabes Polri di Jakarta.
"Satu dokter kami juga berangkat ke jakarta untuk back up tim DVI Mabes Polri," tutupnya.(TRIBUNJOGJA.COM)