Kecelakaan Lion Air
Robot Penyelam Basarnas Diterjunkan Cari Pesawat Lion Air
Basarnas menggunakan Remotely Operated Vehicles (ROV) yakni alat semacam robot penyelam untuk melakukan pencarian korban didalam air.
TRIBUNJOGJA.COM - Tim Basarnas terus lakukan pencarian dan evakuasi korban Pesawat Lion Air JT-160 rute Jakarta - Pangkal Pinang yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin (29/10/2018), setelah sebelumnya hilang kontak sekitar pukul 06.33 wib.
Pesawat Lion Air yang mengangkut 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua penumpang bayi ini jatuh di koordinat S 5'49.052"E 107' 06.628" atau sekitar perairan Teluk Karawang setelah 13 menit mengudara.
Baca: FOTO-FOTO : Lion Air yang Jatuh Bawa 178 Penumpang Dewasa, 1 Anak-anak, dan 2 Bayi
Dalam pencarian ini tim Basarnas menggunakan Remotely Operated Vehicles (ROV) yakni alat semacam robot penyelam untuk melakukan pencarian korban didalam air.
"Kami akan gunakan ROV, robot penyelam untuk melihat karakteristik di bawah laut," kata Humas dan Protokoler Basarnas Kantor SAR Bandung Joshua Banjarnahor, melalui pesan singkatnya, Senin (29/10/2018).
Seperti diketahui, pesawat tersebut hilang kontak 06.33 WIB. Berdasarkan jadwal yang seharusnya, pesawat sudah mendarat di lokasi tujuan sekitar 07.20 wib.
Baca: Lion Air Jatuh - Daftar 10 Pegawai BPK RI yang Berada di Pesawat
Jatuhnya pesawat itu pun diperkuat anak usaha PT Pertamina (Persero) Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) yang mengatakan ada pesawat jatuh di sekitar lapangan Mike Blok ONWJ.
Berdasarkan laporan di lapangan, mereka melihat puing-puing pesawat, bahkan kursi duduk penumpang yang terlepas.
Penerbangan Lion Air JT 610 dengan rute penerbangan Bandara Soekarno Hatta Tangerang menuju Pangkal Pinang mengalami kecelakaan setelah 13 menit mengudara. Pesawat jatuh di kordinat S 5'49.052" 2 107'06.628" atau di sekitar Laut Karawang.
Baca: Pesawat Lion Air Jatuh di Dekat Lokasi Pengeboran Pertamina
Pesawat yang jatuh ini buatan tahun 2018 dan baru dioperasikan Lion Air pada 15 Agustus 2018 lalu. Pesawat dinyatakan laik operasi sebelum dipakai untuk penerbangan komersial.
Pesawat itu dikomandoi Captain Bhavye Uneja dengan Kopilot Harvino yang memiliki pengalaman penerbangan ribuan jam terbang, serta 6 awak kabin atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda dan Deny Maula. (Agie Permadi)
.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Basarnas Terjunkan Robot Penyelam di Lokasi Jatuhnya Pesawat Lion Air"