Liga 2 2018
Gol Qischil Selamatkan PSS Sleman dari Kekalahan
Gol pemain anyar Qischil Gandrum Minny beberapa menit jelang peluit panjang, berhasil menyelamatkan Super Elang Jawa dari hasil negatif.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - PSS Sleman berhasil mencuri satu poin krusial di kandang Persita Tangerang, setelah memaksakan hasil imbang 1-1, dalam laga perdananya di babak 8 besar Liga 2 2018, di Stadion Benteng Taruna, Tangerang, Jumat (26/10/2018).
Gol pemain anyar Qischil Gandrum Minny beberapa menit jelang peluit panjang, berhasil menyelamatkan Super Elang Jawa dari hasil negatif.
Baca: Curi 1 Poin di Kandang Persita Tangerang, Pelatih PSS Sleman Apresiasi Kerja Keras Pemain
Sebelumnya, tuan rumah lebih dahulu unggul, lewat lesakan Heri Habrian di pertengahan babak pertama.
Terang saja, Pelatih PSS, Seto Nurdiantoro, mengaku puas dengan torehan satu poin ini.
Mantan juru taktik PSIM Yogyakarta tersebut, mengapresiasi perjuangan anak asuhnya, yang tampil begitu gigih, meski kalah jumlah pemain di menit-menit akhir.
"Kita puas dengan hasil ini. Artinya, kita away memang target poin, minimal satu poin, dan ini tercapai. Tentu, apresiasi untuk para pemain, hanya main 10 orang, tapi malah bisa cetak gol di menit akhir. Mungkin hasilnya beda kalau kita cetak gol di pertengahan laga," katanya.
Seto menilai, laga pertama Grub B ini berjalan cukup menarik, di mana kedua klub sama-sama tampil menyerang sejak awal.
Walau begitu, ia mengakui, kalau performa yang ditunjukan tim besutannya, masih terdapat banyak kekurangan yang harus segera dibenahi.
"Persita bermain efektif, mereka menyerang dan mampu memaksimalkan peluang yang didapat. Kita juga sebenarnya punya banyak peluang di babak pertama, tapi tidak bisa menciptakan gol. Ini jadi pekerjaan rumah kita," ucapnya.
"Kemudian, mungkin di sektor tengah ya, lalu jarak antar lini, itu juga harus kita perbaiki," imbuh Seto.
PSS sejatinya tampil cukup dominan di sepanjang babak pertama. Hasilnya, tiga shot on target berhasil mereka catatkan.
Namun, peluang demi peluang yang diperoleh tersebut, masih gagal dikonversikan menjadi gol bagi Busari dan kawan-kawan.
Sebaliknya, Persita yang hanya mencatatkan dua tembakan tepat sasaran, malah mampu mencuri gol terlebih dahulu.
Ya, memasuki menit 26, tembakan bebas Egi Melgiansyah menciptakan kemelut di mulut gawang PSS, yang dikawal Ega Rizky.
Kesalahan Asyaraq Gufron dalam mengantisipasi bola mati dari mantan pemain Timnas Indonesia tersebut, membuat Heri Habrian tanpa kesulitan menggetarkan jala Super Elang Jawa.
Keunggulan satu gol tuan rumah, bertahan hingga turun minum.
Di babak ke dua, permainan PSS justru mengalami penurunan.
Kolektivitas tidak terlihat, di mana jarak antar lini tampak begitu jauh, sehingga umpan-umpan panjang langsung ke lini pertahanan Persita, lebih sering dilakukan duet bek tengah PSS.
Tuan rumah semakin di atas angin, setelah Bagus Nirwanto diganjar kartu merah pada menit 84.
Baca: Cetak Gol di Penghujung Laga, Qischil Gandrum Bawa PSS Raih Satu Poin dari Kandang Persita
Akan tetapi, Pendekar Cisadane akhirnya batal berpesta, setelah tim tamu memaksakan hasil imbang di masa injury time, lewat gol Qischil Gandrum.
Tepatnya di menit 90+3, melalui skema sepak pojok, bola hasil duel udara yang yang dimenangkan Cristian Gonzales, berhasil dimanfaatkan secara apik oleh mantan penyerang Martapura FC tersebut, dengan sepakan salto di mulut gawang Yogi Triana.
Namun, PSS jelas tidak boleh larut dalam perayaan.
Bagaimana tidak, hanya berselang empat hari, Bagus Nirwanto dan kolega harus melakukan lawatan berat berikutnya, ke markas Persiraja Banda Aceh, di Stadion H Dimurthala, Kamis (1/11/2018) mendatang. (*)