Peringati Hari Santri Nasional, Ketua PCNU Yogya Tak Ingin Santri Dipandang Jadi Golongan Pinggiran

Yazid mengatakan Hari Santri yang diperingati secara nasional merupakan ajang untuk menunjukkan eksistensi para santri.

Tribun Jogja/ Christi Mahatma
Panitia Peringatan Hari Santri Nasional berfoto bersama di Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta, Sabtu (20/10/2018) 

Laporan Calon Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Yogyakarta, HM Yazid Afandi, berharap sosok santri tidak dipandang sebagai golongan 'pinggiran.'

Yazid mengatakan Hari Santri yang diperingati secara nasional merupakan ajang untuk menunjukkan eksistensi para santri.

Menurutnya santri juga merupakan bagian dari masyarakat.

"Hari Santri Nasional 22 Oktober 2018 ini maknanya sangat signifikan untuk eksistensi santri. Selama ini santri dianggap sebagai golongan pinggiran. Makanya adanya Hari Santri ini harus diapresiasi, karena santri juga bagian dari masyarakat yang juga memegang kendali," katanya saat ditemui di Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta, Sabtu (20/10/2018).

Melalui Hari Santri, ia ingin agar para santri juga ikut mengawal negeri.

Ulama, lanjut dia dahulu ikut berperan dalam membangun negara. Oleh sebab itu, sebagai murid ulama, santri juga diharapkan mampu membawa negara pada kebaikan.

Yazid pun berharap agar Hari Santri dapat digunakan santri untuk mengeksplore kemampuan.

Santri pun diharapkan dapat memberikan amal bakti pada masyarakat.

"Hari Santri ini memang kesempatan emas bagi para santri untuk eksplore kemampuan. Harapannya santri juga bisa memberikan amal bakti dan sumbangsih pada masyarakat. Bersama-sama dengan masyarakat, santri juga diharapkan ikut jaga moral bangsa. Baik dari segi pendidikan maupun religius," lanjutnya.

Dalam memperingati Hari Santri Nasional, PCNU Kota Yogyakarta menggelar berbagai acara.

Ketua Panitia Hari Santri Nasional Kota Yogyakarta, Solihul Hadi mengatakan lomba yang digelar antara lain stand up comedy santri, lomba pidato santri, lomba mewarnai, dan lain-lain.

"Ada beberapa lomba yang diadakan. Temanya Bersama Santri Damailah Negeri. Selain untuk memperingati Hari Santri Nasional, tentu harapannya santri bisa menyesuikan diri sekaligus menjawab tantangan zaman," katanya.

Ia juga mengungkapkan bahwa santri-santri juga akan memeriahkan cara apel santri 22 Oktober 2018 mendatang di Lapangan Panahan, utara Amongrogo. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved