Bantul

Properti Sedekah Laut di Pantai Baru Dirusak, JPW Desak Polisi Usut Tuntas Pelaku

Properti Sedekah Laut di Pantai Baru Dirusak, JPW Desak Polisi Usut Tuntas Pelaku

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Sejumlah tenda dan kursi sudah siapkan oleh panitia untuk sedekah laut di Pantai Baru. 

Laporan Reporter Tribun Jogja Ahmad Syarifudin

TRIBUNJOGJA.COM - Kadiv Humas Jogja Police Watch, Baharuddin Kamba angkat bicara soal perusakan properti sedekah laut yang terjadi di Pantai Baru, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Jumat malam (12/10) lalu.

Ia mendesak polisi untuk segera mengusut tuntas kasus tersebut.

"Negara dalam hal ini pihak kepolisian tidak perlu takut apalagi kalah atas kelompok-kelompok yang melakukan tindakan kekerasan atas nama agama.  Kasus perusakan properti ini harus diusut tuntas secara adil, profesional dan transparan," terangnya, melalui pesan tertulis yang diterima tribunjogja.com, Senin (15/10/2018)

Mabes Polri, kata Kamba, harus turun ke kota Yogyakarta guna melakukan supervisi atas kasus ini.

Hal ini, menurut dia penting supaya kasus ini tuntas dan para pelaku segera diproses secara hukum sesuai dengan hukum yang berlaku.

"Harapannya kedepan kasus serupa supaya tidak terulang kembali," harapnya.

Selain itu, untuk memastikan saksi maupun korban atas kasus perusakan ini dapat dilindungi secara hukum tanpa intimidasi maupun kekerasan berulang, Kamba meminta Lembaga Perlindungan Saksi Korban (LPSK) Republik Indonesia turun ke kota Yogyakarta.

Hal ini dilakukan guna memberikan perlindungan sesuai dengan kewenangannya, maupun Komnas HAM RI untuk melakukan investigasi secara mendalam maupun penyelidikan atas tragedi ini.

"Bisa jadi tidak ada yang berani melaporkan peristiwa ini karena dengan alasan takut atas intimidasi dan tidak adanya perlindungan hukum. Jadi, tanpa harus adanya laporan atas peristiwa ini, seharusnya polisi dapat memproses hukum kasus ini," tuturnya.

Lebih lanjut, Kamba mengungkapkan selain sebagai kota budaya, Yogyakarta selama ini juga dikenal sebagai kota toleransi. Kasus pengerusakan properti sedekah laut akan menambah daftar panjang kasus kekerasan dengan label agama yang sangat sensitif.

Padahal, Indonesia dikenal selama ini sebagai bangsa peramah. Namun, saat ini terkesan menjadi bangsa yang pemarah

Kasus perusakan ini, menurut Kamba, tidak perlu terjadi jika mengedepankan cara-cara dialog dalam menghadapi sebuah persoalan perbedaan.

Diberitakan sebelumnya, sedekah laut di pantai Baru, Ngentak, Poncosari, Srandakan Bantul yang sedianya digelar pada Sabtu (13/10/2018) pagi, batal dilaksanakan. Hal ini karena properti budaya sedekah laut diobrak-abrik oleh sekelompok orang yang tidak dikenal. (TRIBUNJOGJA)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved