Jawa
Bunga Tabebuya di Kota Magelang Bermekaran Kembali, Seperti di Negeri Sakura
Pohon-pohon Tabebuya yang sedang bermekaran, menyulap Kota Magelang seperti Negeri Jepang.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
Pohon asli Brasil ini memiliki bunga berbentuk terompet sehingga seringkali disebut Trumpet Tree.
Warna bunganya pun beragam, dari mulai merah muda, merah, putih, kuning, hingga magenta, menyerupai warna bunga sakura yang ada di Jepang.
Saat musim berbunga, seluruh daun pohon akan rontok.
Sebagai gantinya, ribuan tangkai bunga akan mekar dari tangkainya.
"Tumbuhan ini sangat menarik, sekalipun daunnya tidak mudah rontok, tetapi jika saat musim berbunga hampir seluruh daunnya rontok dan berganti dengan bunga yang penuh warna," kata Yetty.
Yetty mengatakan, bunga tabebuya ini idealnya empat tahun baru berbunga, tetapi penambahan penanaman tabebuya tahun 2016 tak disangka telah berbunga.
Bahkan ukurannya belum terlalu tinggi, baru sekitar 3 meter, seperti di Jalan A Yani.
"Idealnya memang 4 tahun baru berbunga. Tapi yang ditanam tahun 2016 sudah mulai berbunga. Ternyata musim sangat berpengaruh terhadap perkembangan pohon ini," jelasnya.
Yetty pun berencana untuk mengembangkan tanaman pohon berbunga secara tematik.
Konsep ini mendapat respon positif dari masyarakat.
DLH pun akan segera mengusulkan penambahan pohon jacaranda pada APBD 2019 nanti.
Pohon jacaranda ini mirip dengan tabebuya tapi bunganya lebih rimbun dan warnanya keunguan dan merah muda.
Pohon jacaranda sendiri sudah ditanami di ruas Jalan Pahlawan, Kota Magelang.
Sedangkan untuk tabebuya berada di Jalan Sarwo Edhi Wibowo, depan kompleks PJKA (Jalan A Yani, Kebonpolo), di depan kantor Telkom, Jalan Mayjend Sutoyo, Jalan Majapahit, Jalan Seokarno-Hatta, dan lainnya.
"Respon masyarakat begitu luar biasa ya. Mereka menyambut positif. Kami pun berencana mengembangkan tanaman pohon berunga secara tematik dengan menambahkan pohon jacaranda yang bunganya tak kalah indah dengan Tabebuya," kata Yetty.