Sleman
Ratusan Siswa SDIT Salsabila 2 Klaseman Gelar Salat Gaib untuk Korban Gempa Palu dan Donggala
Pelaksanaan Salat Gaib ini juga dalam rangka pembelajaran kepada para siswa untuk memunculkan rasa empati
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Noristera Pawestri
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - 300 siswa SDIT Salsabila 2 Klaseman melaksanakan Salat Gaib untuk korban bencana gempa yang ada di Palu dan Donggala, Senin (1/10/2018) di Halaman Masjid Klaseman.
Kepala SDIT Salsabila 2 Klaseman, Muhammad Zaelani, mengatakan pelaksanaan Salat Gaib ini juga dalam rangka pembelajaran kepada para siswa, sehingga dapat memunculkan rasa empati.
"Manfaat yang bisa diambil oleh anak-anak agar mereka muncul rasa empatinya rasa peduli sesama sehingga kepedulian sosial harus terus dimunculkan," ujarnya.
Usai melaksanakan Salat Gaib, kegiatan dilanjutkan dengan doa bersama bagi korban bencana gempa Palu dan Donggala dan juga dilakukan penggalangan dana.
"Kami mencoba untuk membantu sebisa kami, berbagi dengan sesama walaupun sedikit tapi bisa memberi lebih baik daripada tidak sama sekali. Juga doa yang terus menerus harus kita lakukan, sehingga yang ada di sana bangkit dan bisa kembali berakivitas seperti biasa," katanya.
Zaelani melanjutkan, pelaksanaan Salat Gaib ini sekaligus pengenalan bagi siswa kelas I, sehingga ini pengalaman kali pertama bagi siswa kelas I SDIT Salsabila 2 Klaseman.
"Karena memang (Salat Gaib -red) berbeda dengan salat biasanya, Salat Gaib tidak ada rukuk sujud. Mungkin ini menjadi pengalaman pertama untuk anak-anak kelas I, kalau kelas VI, V, VI sudah biasa menjalankan Salat Gaib," lanjut dia.
Sementara itu, Availa Shadine, siswa kelas VI ini berharap, penggalangan dana untuk korban Gempa Palu dan Donggala dapat meringankan beban para korban yang terdampak bencana gempa.
"Dengan berdoa kita ikut empati buat yang ada di sana, juga mengumpulkan dana untuk mereka, supaya meringankan mereka," ucap Availa. (*)