Travel
Berawal dari Gemar Makan Ikan, Warga Bantul Jajal Racik Pizza Ikan Tuna
Pizza ikan tuna ini menjadi satu dari beberapa kreasi makanan yang belum lama ini Woro kembangkan sendiri selain pempek dan siomay.
Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Beberapa loyang berbentuk bulat tampak tertata di atas meja panjang.
Satu persatu loyang tersebut kemudian diisi adonan tepung.
Baca: Penuh Dedikasi, Pengantar Pizza Tembus Topan Jebi Demi Antar Pesanan
Dengan hati-hati adonan dibentuk bulat mengikuti loyang berdiameter 20 sentimeter tersebut.
Selanjutnya, saus tomat dioleskan di atas adonan tersebut.
Selain saus tomat, mayonaise dan keju juga menjadi taburan di atas adonan tersebut.
Cara itu dilakukan oleh Woro Sukapti, warga Dusun Dagan, Timbulharjo, Sewon, Bantul untuk membuat pizza.
Bukan pizza biasa, Woro menggunakan daging ikan tuna sebagai taburan atau topping pizza buatannya.
Ya, Woro yang gemar bereksperimen membuat berbagai olahan ikan ini memiliki ide untuk membuat pizza dengan taburan daging ikan tuna.
"Saya memang gemar makan ikan dari dulu," kata Woro ditemui Tribunjogja.com di rumahnya, Senin (1/10/2018) pagi.
Katanya, dulu saat ia ingin makan pempek atau batagor yang berbahan dasar ikan, ia harus membeli dengan harga yang mahal.
"Makanya saya coba-coba bikin sendiri," kata wanita pemilik usaha makanan olahan ikan ini.
Pizza ikan tuna ini menjadi satu dari beberapa kreasi makanan yang belum lama ini Woro kembangkan sendiri selain pempek dan siomay.
"Idenya dari anak-anak. Kalau biasanya pizza itu pakai daging sapi atau ayam, ini pakai daging ikan tuna," kata Woro.
Pizza ikan tuna buatan Woro ini dibuat dalam dua ukuran yakni diameter 20 sentimeter dan 8 sentimeter.
"Ada juga ukuran lain, menyesuaikan pesanan," kata dia.
Daging ikan tuna yang memiliki tekstur lembut ini digiling terlebih dahulu sebelum dijadikan taburan pizza.
"Saya fillet, lalu digiling, setelahnya ditumis bersama bumbu," jelas Woro.
Setelah daging ikan tuna ditaburkan di atas adonan pizza, tiba saatnya untuk memanggangnya di dalam oven.
Proses pemanggangan adonan pizza ini membutuhkan waktu sekitar 10 menit.
Menggunakan oven berperapian kompor gas, Woro memanggang satu per satu loyang berisi adonan pizza ikan tuna tadi.
Sembari menunggu pizza matang, Woro juga menceritakan, adonan tepung sebelum dicetak pada loyang terlebih dulu didiamkan dua jam.
"Setelah dua jam baru ditaruh loyang, diberi topping, lalu dipanggang," urainya.
Selain pizza ikan tuna, Woro juga membuat pizza dengan variasi taburan lainnya seperti sosis dan sayuran.
Pizza buatan Woro ini dibanderol mulai dari Rp 17.000 hingga Rp 21.000.
Selain membuat pizza ikan tuna, Woro juga membuat pempek dan siomay berbahan dasar daging ikan tengiri dan ikan cucut atau ikan barakuda.
Untuk pempek premium, Woro menggunakan daging ikan tengiri.
Sedangkan untuk pempek biasa Woro menggunakan ikat cucut.
"Dalam sehari kira-kira butuh 5 kilogram daging ikan segar untuk pempek dan siomay. Untuk ikannya kira-kira 10 kilogram," ujarnya.
Untuk pempek biasa yang dibekukan dibanderol Rp 10-12 ribu per bungkus.
Sedangkan untuk pempek premium dapat diperoleh dengan harga Rp 15-25 ribu per bungkusnya.
"Satu bungkus isinya dua. Kalau siomay satu bungkus isinya tujuh," kata dia.
Soal rasa, pempek hasil olahan Woro dan lima orang karyawannya ini begitu memanjakan lidah.
Ditambah kuah pempek dengan resep ala Woro sendiri.
"Kalau pempek Palembang rahasianya ada di cukanya. Kalau saya nggak pakai cuka, cukup pakai gula aren sama asem," tutur wanita berkacamata ini.
Merintis usaha makanan olahan berbahan dasar ikan sejak 2005 silam, Woro mengaku saat itu hanya bermodalkan uang Rp 3 juta.
"Itu untuk beli alat-alatnya juga. Kalau sekarang dalam sehari untuk tiga produk butuh hampir Rp 500 ribu," papar Woro.
Woro juga telah memiliki dua kedai Pempek Paris yakni di depan Pasar Bantul dan di Grand Puri Water Park, Gabusan.
Baca: Museum Pizza Akan Segera Hadir, Apa Saja Ya Isinya? Ini Bocorannya!
"Desember nanti akan buka outlet yang ketiga di rimur RS Panembahan Senopati," ungkapnya.
Kini, pendapatan kotor Woro perhari berkisar antara 1-2 juta.
"Itu pendapatan di luar pesanan-pesanan lain," kata Woro yang juga menerima pesanan untuk katering ini.(*)