Nasional

Jokowi Sebut Peran Wanita dalam Kehidupan Berbangsa

Jokowi pun setuju dengan penyebutan wanita sebagai ibu bangsa. Ibu bangsa berati menjunjung kemanusiaan dan martabat bangsa.

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Bramasto Adhy
Peserta mengikuti acara International Council Of Women 35th General Assembly and Conference Of Indonesian Women Organizations di Yogyakarta, Jumat (14/9). Acara tersebut dibuka oleh Presiden RI, Joko Widodo. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo atau Jokowi memuji peran perempuan dalam kehidupan masyarakat dan berbangsa sebagai ibu bangsa.

Perempuan pun dianggap punya peran penting dalam pengambilan kebijakan.

“Saya mengapresiasi perempuan yang merupakan srikandi yang berjuang untuk merah putih dan negara kita Indonesia,” ujarnya dalam pembukaan Sidang Umum ke-35 International Council of Women (ICW) dan Temu
Nasional Seribu Organisasi Perempuan Indonesia di Yogyakarta di Hotel Inna Garuda, Jumat (14/9/2018).

Jokowi pun setuju dengan penyebutan wanita sebagai ibu bangsa.

Ibu bangsa berati menjunjung kemanusiaan dan martabat bangsa.

“Jadilah Ibu bangsa wahai perempuan Indonesia. Ini adalah tanggung jawab besar,” katanya.

Jokowi menyebutkan beragam prestasi yang ditorehkan oleh atlet perempuan dalam gelaran Asian Games 2018 lalu.

Baca: Perempuan Haruslah Mendapat Kesejahteraan

Dari 31 medali emas, kata Jokowi, 12 medali emas diraih oleh atlet perempuan.

Dia juga menyebut masih banyak atlet lain perempuan yang berprestasi.

“Bahkan, yang menyalakan api untuk pembukaan Asian games juga perempuan,” kata Jokowi disambut tepuk tangan peserta konggres.

Di sisi lain, Jokowi juga menyebutkan peranan wanita dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Para pahlawan perempuan itu, kata dia, berjuang untuk kemerdekaan dengan beragam peranan.

Sebagai contoh RA Kartini, Marta Christina Tiahahu, Cut Nyak Dien, Laksamana Malahayati, dan sebagainya.

Pahlawan perempuan ini, kata dia, tidak hanya ada di masa peperangan, akan tetapi juga pada era saat ini.

Dia menyebutkan ada banyak kiprah-kiprah wanita dalam memberantas kebodohan, menjadi pahlawan
bagi anak terlantar.

Dia menyebutkan beberapa nama seperti, Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid sebagai tokoh toleransi, Mutia Hatta, Butet Manurung pengajar suku anak dalam di Jambi.

Baca: Hadiri Temu Nasional Seribu Organisasi Perempuan Indonesia, Jokowi Jadi Rebutan Selfie

Ada juga Aleya Baun seorang ibu pejuang lingkungan.

Jokowi juga memuji peran Rini Sugianto animator film Hollywood yang terkenal di film-film action.

Bahkan, Jokowi juga mengaku mengirim 24 srikandi dari pasukan TNI sebagai pasukan perdamaian PBB Unifil di Libanon.

“Ada banyak kiprah-kiprah perempuan dan ibu-ibu di negara kita dan tidak kalah dengan negara lain,” jelasnya.

Presiden RI, Joko Widodo bersama Presiden ICW, Jung Sook Kim dan Ketua Kowani Giwo Rubianto Wiyono membuka acara International Council Of Women 35th General Aseembly and Conference Of Indonesian Women Organizations di Yogyakarta, Jumat (14/9/2018).
Presiden RI, Joko Widodo bersama Presiden ICW, Jung Sook Kim dan Ketua Kowani Giwo Rubianto Wiyono membuka acara International Council Of Women 35th General Aseembly and Conference Of Indonesian Women Organizations di Yogyakarta, Jumat (14/9/2018). (TRIBUNJOGJA.COM / Bramasto Adhy)

Dalam sambutannya, Jokowi juga menyinggung ada delapan menterinya di Kabinet Kerja yang semuanya perempuan dan menampilkan slide foto mengenai kata mutiara menteri ini pada saat berada di Papua.

Bahkan, Jokowi juga berseloroh mengenai para menteri ini.

“Jika delapan menteri ini ngambek saya pasti pusing. Tapi lebih pusing kalau ibunya anak-anak yang ngambek,” seloroh Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga meminta setiap warga negara untuk menjaga persatuan dan kesatuan.

Hal ini karena Indonesia adalah bangsa besar dan majemuk dengan 714 suku bangsa dan juga beragam budaya.

Sebelumnya, Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo menyebut akan lebih enak jika perempuan disebut ibu bangsa bukan emak-emak.

Baca: Peraih Medali Perak Asian Games Ini Selalu Minta Doa dan Restu Ibu Ketika Hendak Berlaga.

Ibu bangsa, kata dia, lebih mewakili harkat dan martabat perempuan.

“Lebih baik disebut ibu bangsa daripada emak-emak,” kata Giwo dalam sambutannya yang disambut riuh peserta konggres.

Dalam sambutannya dia menyebut Yogyakarta sebagai cikal bakal lahirnya Kowani pada tahun 1928 lalu.

Dia juga mengutip pernyataan mantan Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Kofi Anan yang menyebutkan
saat anda mendidik seorang pria maka itu untuk personal tetapi saat anda mendidik perempuan maka anda sedang mendidik sebuah bangsa.

"Ini pertama kalinya Kowani mengadakan acara yang dihadiri oleh seribu organisasi perempuan di Indonesia," jelasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved