Travel

Jadwal Atraksi Interaksi Satwa dan Harga Tiket Kebun Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta

Gembira Loka merenovasi beberapa objek wisatanya dan menambah satwa baru yang tak biasa ad di Yogyakarta.

Penulis: Hanin Fitria | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Pandji Purnandaru
Gembira Loka Zoo 

TRIBUNJOGJA.COM - Yogyakarta merupakan kota yang dikenal sebagai kota pelajar dan kota wisata.

Julukan tersebut melekat karena di Yogyakarta sendiri banyak tersebar berbagai macam universitas ternama dan juga wisata yang tak asing didengar para pelancong.

Seperti halnya wisata alam yang juga edukatif, Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta sudah sangat melekat di telinga wisatawan.

Pada tahun 2018, eksistensi Gembira Loka kembali didengar dan ramai dikunjungi wisatawan.

Wisata yang terletak di Kebun Raya No. 2 Rejowinangun, Kotagede tersebut sempat menjadi lokasi kekinian para kaum milenial untuk berburu spot selfie.

Hal tersebut dikarenakan Gembira Loka merenovasi beberapa objek wisatanya dan menambah satwa baru yang tak biasa ad di Yogyakarta.

Satu satwa baru yang banyak menyedot minat pengunjung adalah binatang pinguin yang berasal dari Afrika.

Selain itu Gembira Loka juga menyediakan berbagai macam atraksi interaksi satwa dengan pengunjung yang memiliki jadwal tersendiri.

Jadwal tersebut biasanya akan disusun mulai dari weekdays hingga weekend dan pada jam tertentu.

Dilansir Tribunjogja.com melalui website resmi Gembiralokazoo.com, berikuat empat jadwal atraksi interaksi satwa :

1. Bird Show

Hari: Senin - Minggu
Jam : pukul 10.30 WIB dan 12.30 WIB

Bird Show adalah pengenalan perilaku burung saat terbang di alam liar.

Dalam atrasi tersebut pengunjung dapat mengetahui perilaku burung secara langsung.

Acara Bird show berada di sebelah barat Kapal Mayang Tirta dan dekat dengan Gajah Resto.

Jenis burung yang ditampilkan antara lain elang jawa, elang laut, burung kangkareng, burung hantu dan kakatua jambul kuning.

Bagi Pengunjung yang ingin menyaksikan Gelar Satwa Terampil ini sudah tidak dipungut biaya lagi alias Gratis.

2. Reptile Show

Interaksi Reptile merupakan area yang berada didalam zona RAP (Reptiles & Amphibians Park).

Sesuai dengan slogan GLZOO ‘Bukan Sekedar Rekreasi’, pengunjung tidak hanya bisa melihat berbagai macam satwa yang ada di Gembiraloka Zoo.

Namun juga dapat berinteraksi, bercengkrama, bahkan bersentuhan langsung dengan beberapa satwa seperti Ular Python, Iguana, dan Kura-kura di area ini.

Keamanan dan keselamatan baik pengunjung maupun satwa itu sendiri senantiasa dijaga oleh para keeper yang selalu siaga.

3. Presentasi dan Edukasi Satwa

Hari Minggu/Libur : 10.00, 11.00, 12.00, 13.00, 14.00, dan 15.00 WIB

Hari Sabtu : 11.00, 12.00, 13,00, dan 14.00 WIB

Hari Senin-Jumat : 11.00, dan 13.00 WIB

Presentasi dan Edukasi Satwa (PES) merupakan pertunjukan Satwa yang ada di Gembira Loka Zoo.

Satwa yang ditampilkan pada pertunjukan seperti burung Linsang, Beruang Madu, Burung Merak serta Orang Utan.

Bagi pengunjung yang ingin menyaksikan gelar satwa terampil ini sudah tidak dipungut biaya lagi alias Gratis.

4. Feeding Time dan Atraksi Satwa

Setiap hari :

Feeding time Simpanse dimulai pukul 10.30 WIB

Feeding time Arapaima dimulai pukul 11.00 WIB

Feeding time Ular dimulai pukul 11.30 WIB

Feeding time Burung Pecuk hitam, pukul 10.00 WIB dan 13.00 WIB

Setiap Hari Minggu/Hari libur Nasional :

Feeding time Harimau dimulai pukul 12.00 WIB

Setiap Hari Minggu/Hari libur Nasional :

Atraksi Gajah dimulai pukul 10.00 WIB

Harga Tiket Masuk

Untuk memasuki wisata Kebun Binatang Gembira Loka pengunjung akan dipungut biaya Rp25 ribu per orang pada weekdays dan Rp 30 ribu per orang pada weekend.

Terdapat diskon untuk rombongan minimal 25 orang dengan membawa surat dari instansi terkait.

Sejarah Gembira Loka Yogyakarta

Ide awal pembangunan Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka berasal dari keinginan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII pada tahun 1933 akan sebuah tempat hiburan, yang di kemudian hari dinamakan Kebun Rojo.

Ide tersebut direalisasikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dengan bantuan Ir. Karsten, seorang arsitekberkebangsaan Belanda.

Ir. Karsten kemudian memilih lokasi disebelah barat sungai Winongo, karena dianggap sebagai tempat paling ideal untuk pembangunan Kebun Rojo tersebut.

Namun akibat dampak Perang Dunia II dan juga pendudukan oleh Jepang, pembangunan Kebun Rojo terhenti.

Pada saat proses pemindahan ibukota negara dari Yogyakarta kembali ke Jakarta di tahun 1949 setelah selesainya Perang Dunia II, tercetus lagi sebuah ide untuk memberikan kenang-kenangan kepada masyarakat Yogyakarta berupa sebuah tempat hiburan dari pemerintah pusat yang dipelopori oleh Januismadi dan Hadi, SH.

Ide tersebut mendapat sambutan hangat dari masyarakat Yogyakarta, akan tetapi realisasinya masih belum dirasakan oleh masyarakat.

Hingga di tahun 1953, dengan berdirinya Yayasan Gembira Loka Yogyakarta (sesuai akta notaris RM. Wiranto No. 11 tanggal 10 September 1953) yang diketuai oleh Sri Paduka KGPAA Paku Alam VIII, maka pembangunan Kebun Rojo yang tertunda baru benar-benar dapat direalisasikan.

Selang beberapa tahun kemudian, tepatnya 1959, KGPAA Paku Alam VIII menunjuk Tirtowinoto untuk melanjutkan pembangunan Gembira Loka.

Dipilihnya Tirtowinoto karena yang bersangkutan dinilai memiliki kecintaan terhadap alam dan minat yang besar terhadap perkembangan Gembira Loka.

Ternyata sumbangsih Tirtowinoto yang tidak sedikit, baik dalam hal pemikiran maupun material, terbukti mampu membawa kemajuan yang pesat bagi Gembira Loka.

Puncaknya di tahun 1978, ketika koleksi satwa yang dimiliki semakin lengkap, sehingga pengunjung Gembira Loka semakin meningkat. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved