Kisah Mantan Atlet Tinju Nasional Asal DIY, Rela Jadi Juru Parkir Demi Menyambung Hidup
Tidak semua olahragawan Tanah Air itu memiliki nasib baik ketika dirinya sudah tak lagi menekuni dunia olahraga
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
Pada dua ajang berikutnya yaitu Asahan Trophy Cup medali emas dua tahun berturut-turut ia raih.
Gelar petinju terbaik pun ia dapatkan usai menyingkirkan wakil dari Malaysia, hingga Prancis.
"Saat itu sayang sedang bagus-bagusnya, tiap turun di kejuaraan apapun pasti saya bawa pulang medali, entah itu medali perak atau emas," ujarnya.
Seketika karirnya berakhir tahun 1990 usai saat sparring tinju pada sesi latihan jelang Kejurnas di Bali bagian mata kanannya tak sengaja terkena pukulan dari rekannya.
"Saya berhenti tahun 1990 karena cedera mata. Saat itu terhantam bagian mata, saya tidak sempat berhenti saat itu meski mata tidak bisa melihat lagi, setelah round selesai saya baru bilang pada pelatih kalau mata kanan saya tidak lagi bisa melihat," ujarnya.
Harapannya seketika pupus, namun cintanya pada olahraga tinju tidak. Ia mengabdikan diri sebagai pelatih atlet tinju Porda Kota Yogya dan Jogja Jiu Jitsu Academy.
Demi menyambung hidup, ia rela tiap pagi hingga siang menjadi juru parkir.
Tangis haru tak lagi dapat ia bendung kala ditanya apa harapannya untuk kehidupannya kedepan.
"Saya sendiri juga masih bingung, kehidupan saya memang masih kurang, yang terpenting saya harus tetap semangat," ujarnya sembari menangis.
"Walaupun saya dulu sampai mendapat medali emas, tidak pernah sekalipun mendapat bonus. Beda dengan sekarang yang hanya juara antar kabupaten saja sudah mendapat jutaan rupiah. Sekarang itu untuk bersaing di nasional susah, padahal saat ini pemerintah sudah sangat perhatian, kenapa atletnya tidak semangat," ungkapnya.
"Saya bilang pada mereka untuk cari juara antar kabupaten kenapa tidak bisa main sebagus-bagusnya, latihan keras dan disiplin. Antar kabupaten saja bonusnya sudah besar. Harusnya ada keinginan untuk meraih juara," imbuhnya.
"Kalau harapan untuk tinju di DIY, saya saat ini berusaha menjadikan atlet diy memiliki prestasi di tingkat nasional dan internasional. Kemampuan saya akan saya curahkan sepenuhnya," pungkasnya. (*)