Bisnis
HIPMI DIY Ajak Pengusaha Konversikan Dolar ke Rupiah
Kalangan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) DI Yogyakarta menilai depresiasi rupiah tidak menguntungkan dunia usaha.
Penulis: Victor Mahrizal | Editor: Ari Nugroho

Laporan Reporter Tribun Jogja, Victor Mahrizal
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kalangan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) DI Yogyakarta menilai depresiasi rupiah tidak menguntungkan dunia usaha.
Meski demikian HIPMI DIY mengimbau pengusaha mensiasatinya secara bijak.
“Kemarin dolar tembus 15.000, kondisi ini akan mempengaruhi dunia usaha terutama sektor yang membutuhkan dolar untuk membeli bahan baku, misalnya sektor bidang usaha yg banyak menggunakan bahan kimia, suku cadang, elektronik dan lainnya,” kata Ketua Umum BPD HIPMI DIY, Teddy Ghani Karim kepada Tribun Jogja, Jumat (7/9/2018).
Baca: Produsen Gula Semut di Kulonprogo Tak Maksimal Nikmati Manisnya Dolar
Menurutnya, kalau dolar semakin tidak terbendung maka beberapa waktu kedepan akan sangat berdampak terhadap masyarakat bawah, karena sudah pasti akan terjadi lonjakan harga, misal harga telur, tempe, tahu, harga elektronik, pupuk dan juga akibatnya kan juga naik.
“Oleh karena itu pemerintah harus segera mengambil langkah-langkah yang cepat dan kongkret untuk menahan kian melambung nya dolar dan kemungkinan dolar kedepan akan semakin melambung,” imbaunya.
Beberapa rekomendasi yang segera harus di ambil oleh pemerintah dalam kondisi saat ini yakni, kata Teddy adalah meminta kepada para konglomerat yang saat ini sedang menahan dolar untuk segera di lepas/jual karena saat ini lah waktu nya menunjukan jiwa nasionalisme nya kepada negara.
“Selain itu, kurangi import, menggerakan sektor ekspor, misal sektor perkebunan, kemudian sektor pariwisata juga segera di benahi dan di prioritas kan sehingga bisa menghasilkan devisa bagi negara,” imbuhnya.
Baca: Dolar Menguat, Perajin Kaca Ekspor di Bantul Mendulang Untung
Dalam kondisi seperti ini, Teddy juga mengimbau kepada para pengusaha muda, masing-masing untuk memiliki strategi yang jitu dalam menyikapi depresiasi rupiah.
“Pengusaha-pengusaha muda juga sudah konversi dolar ke rupiah, semua dikonversi ke rupiah. Ini wujud gerak kita bersama menjaga ekonomi,” ujarnya
Lebih dari itu, Teddy berharap respons cepat pemerintah dan BI tersebut mampu berdampak psikologis yang membuat dunia usaha yakin bahwa risiko nilai tukar saat ini bisa terkelola dengan baik.(tribunjogja.com)