Techno
Manfaatkan Tenaga Cahaya, LiFi Disinyalir Gantikan WiFi
LiFi bisa digunakan untuk komunikasi digital, termasuk penjelajahan di internet seperti yang bisa digunakan melalui WiFi.
TRIBUNJOGJA.COM - Internet kini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sebuah smartphone.
Untuk mendukung keberadaan internet ini, koneksi WiFi menjadi sarana yang penting.
Namun, kita tidak mungkin tersambung WiFi terus menerus kan?
Baca: Hati-hati Gunakan Jaringan Wi-Fi Publik
Nah, sepertinya untuk mengantisipasi hal tersebut, kini sudah ada sebuah teknologi yang digadang-gadang bisa menjadi pengganti WiFi.
Nama teknologi tersebut adalah LiFi atau Light Fidelity.
Light Fidelity alias LiFi merupakan bagian dari Visible Light Communication (VLC) alias komunikasi cahaya tampak.
Dengan bantuan LED sebagai sumber cahaya, LiFi bisa digunakan untuk komunikasi digital, termasuk penjelajahan di internet seperti yang bisa digunakan melalui WiFi.
Sebenarnya, LED dibutuhkan sebagai sumber pada sisi pengirim atau transmitter.
Sedangkan pada sisi penerima atau receiver-nya yang dibutuhkan adalah sensor cahaya.
Sensornya pun beragam, mulai dari photodetector sederhana hingga panel surya.
Melalui TEDx Talks tahun 2011 lalu, sang pengemuka istilah LiFi, yaitu Profesor Harald Haas, seorang akademisi asal University of Edinburgh sekaligus pendiri pureLiFi merekomendasikan video streaming lengkap dengan audio melalui LED yang digunakan pada lampu belajar.
Baca: Phillips Kembangkan Jaringan LiFi, Koneksi Internet melalui Perantara Cahaya
Kelebihan yang dimiliki oleh LiFi sendiri adalah besarnya spektrum cahaya yang tersedia di bumi ini.
Sehingga, LiFi mampu menyediakan kapasitas 10.000 kali lebih besar untuk penggunaan frekuensinya.
Lalu, apakah teknologi keren ini akan bisa dinikmati pengguna di Indonesia?
Artikel ini telah tayang di NexTren Grid.ID dengan judul Mari Kenalan dengan LiFi, Teknologi yang Diduga Sebagai Pengganti WiFi. (*)