Aktifitas Gunung Merapi
Volume Kubah Lava Baru Mencapai 50.000 m3
Terjadinya gempa bumi atau aktivitas tektonik seperti yang dirasakan oleh masyarakat DIY dini hari tadi tidak mempengaruhi aktivitas Gunung Merapi
Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Hari Susmayanti
Laporan Reporter Tribun Jogja Yudha Kristiawan
TRIBUNJOGJA.COM - Terjadinya gempa bumi atau aktivitas tektonik seperti yang dirasakan oleh masyarakat DIY dini hari tadi tidak mempengaruhi aktivitas Gunung Merapi pagi ini, Rabu (29/8/2018).
Dari pantauan Tribun Jogja melalui CCTV BPPTKG Yogyakarta pukul 06.50 WIB, aktivitas di kawah Gunung Merapi hampir serupa dengan sepekan terakhir.
Pagi tadi terlihat hembusan asap putih dengan intensitas rendah muncul di bukaan sisi tenggara tepat di bawah tumpukkan material hasil aktivitas kubah lava baru Gunung Merapi.
Berkaitan dengan aktivitas tektonik atau gempa bumi, Subandrio, ahli Gunung Merapi BPPTKG Yogyakarta (Penyelidik Bumi Madya) belum lama ini menjelaskan, pada dasarnya aktivitas Gunung Merapi bersifat internal sehingga tak terpengaruh oleh aktivitas kegempaan di luar tubuh Gunung Merapi.
"Bila gempa tektonik terjadi begitu besar, bisa saja berpengaruh pada terjadinya pergolakan di perut Merapi. Gempa bumi secara langsung tidak mempengaruhi aktivitas Gunung Merapi. Kalau gempanya besar mungkin baru bisa berpengaruh," kata Subandrio.
Lanjut Subandrio, saat ini laju pertumbuhan volume kubah lava baru masih lambat. Hal ini di karenakan migrasi magma ke permukaan ini relatif menurun lantaran tekanan gas jenuh ketika sampai permukaan menurun.
Sementara itu, data terkini yang dirilis BPPTKG Yogyakarta menyebutkan, pada periode 18 hingga 29 Agustus 2018, volume kubah lava baru Gunung Merapi sudah mencapai 50.000 m3 dengan pertumbuhan volume perhari mencapai 5.200 m3. (tribunjogja)
