Inspirasi
Ubah Limbah Jadi Rupiah di Bank Sampah Induk Gemah Ripah
Bank Sampah Induk Gemah Ripah, yang terletak di jalan Urip Sumoharjo, Badegan RT 12, Bantul.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Iwan Al Khasni
Rojihan bercerita, bank sampah gemah Ripah Bantul kali pertama di dirikan tahun 2008 oleh Bambang Suwerda SST, Msi yang juga merupakan pencetus pertama bank sampah di
Indonesia.

Awal mula pendirian bank sampah karena keprihatinan, melihat banyaknya sampah yang dibuang sembarangan.
"Sampah banyak dibuang sembarangan. Mengapa tidak dimanfaatkan menjadi kreasi kerajinan. Akhirnya tercetus ide untuk membuat bank sampah, menampung sampah-sampah dari
keluarga," terang dia.
Awal mula berdiri, tahun 2008, diakui Rojihan, banyak masyarakat yang masih enggan bergabung dan lebih memilih sampah itu dibuang daripada ditabung.
Lambat laun, berjalannya waktu, sedikit demi sedikit akhirnya banyak warga yang mulai sadar dan menerima manfaat dari adanya bank sampah. Mereka kemudian jadi nasabah
tetap.
Saat ini tercatat sudah ada 1377 orang yang tergabung menjadi nasabah bank sampah induk gemah ripah. "Mereka ada yang dari desa sekitar, Imogiri, Sewon, Sleman bahkan
Kulon Progo," ungkap dia.
Untuk bisa gabung menjadi nasabah bank sampah ini, dijelaskan Rojihan, prosesnya sangat mudah. Calon nasabah tinggal mengisi formulir, meliputi nama, alamat dan
tanggal lahir kemudian mengisi alasan ikut menjadi anggota bank sampah.
Setelah mengisi formulir calon nasabah akan dibuatkan buku tabungan selayaknya buku tabungan bank.
"Di buku tabungan itu semua sampah yang disetorkan akan tercatat sesuai nominal uang yang didapatkan," jelas Rojihan. (tribunjogja.com)